Tangisan Brigadir Yosua Sebelum Tewas Ditembak 5 Kali Karena Sudah Merasa Akan Dibunuh, Brigadir D ?

 

SURYAMALANG.COM - Tangisan Brigadir Yosua atau Brigadir J atau Brigpol Nopryansah Yosua sebelum tewas ditembak 5 kali di rumah dinas atasannya, Irjen Pol Ferdy Sambo menjadi bukti baru misteri kematiannya.

Bukti rekaman video call yang menunjukkan tangisan Brigadir Yosua itu turut memunculkan Sosok brigadir D.

Sosok brigadir D ini menjadi sosok baru yang baru muncul di antara proses penyidikan kasus tewasnya Brigadir Yosua atau Brigadir J yang disebutkan karena baku tembak dengan sesama polisi di rumah dinas atasannya.

Peristiwa tewasnya Brigadir Yosua ini masih jadi misteri meskipun sebelumnya telah ada pernyataan resmi dari Polri yang menyebutkan Brigadir Yosua ini tewas ditembak karena melakukan penodongan dan pelecehan pada istri atasannya.

Sebelumnya belum ada nama Brigadir D yang muncul ke permukaan.

 Hanya ada nama sosok Bharada E yang disebut sebagai penembak Brigadir Yosua.

Sosok baru Brigadir D dimunculkan oleh Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak yang menyebut sosok ini memberi ancaman pembunuhan pada Brigadir Yosua.

Belakangan Kamaruddin menunjukkan tangkapan layar video Call (VC) antara Brigadir Yosua dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak sebelum tewas.

Tangkapan layar VC itu menunjukkan tangisan Brigadir Yosua sebelum ia tewas.

Tangisan Brigadir Yosua saat melakukan video call dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak itu disebutkan karena Brigadir Yosua sudah merasa akan dibunuh.

Saat menunjukkan tangkapan layar video tangisan brigadir J itu, Kamaruddin juga mengungkap adanya sosok Brigadir D sebagai sosok yang memberi ancaman pembunuhan pada Brigadir Yosua.

Brigadir Yosua juga sempat menyebut adanya istilah 'Squad Lama untuk menggambarkan pihak yang mengancam jiwanya

Tangkapan layar video tangisan Brigadir Yosua diungkap Kamaruddin di laman facebooknya .

Saat menunjukkan tangkapan layar video tangisan brigadir J itu, Kamaruddin juga mengungkap adanya sosok Brigadir D sebagai sosok yang memberi ancaman pembunuhan pada Brigadir Yosua.

Brigadir Yosua juga sempat menyebut adanya istilah 'Squad Lama untuk menggambarkan pihak yang mengancam jiwanya

Tangkapan layar video tangisan Brigadir Yosua diungkap Kamaruddin di laman facebooknya .

"Dukung "Hasil Autopsi dan Visum Et Repertum Alm. Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat" segera diumumkan sekarang juga secara terbuka, obyektif dan transfaran, sesuai amanat Presiden RI, demi kepastian hukum, keadilan dan kemamfaatannya." 

"Dukung Jenazah Alm. Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat untuk dimakamkan sekarang secara kedinasan. Mari tolak, alasan "kurang persyaratan administrasi."

"Noted: Keterangan Poto Alm. Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat, Ketika Alm : Pamitan & Memohon Maaf serta Meminta Mencari "pria lain" Sebagai Pengganti Dirinya, Sekaligus Menjelaskan Bahwa Dia Akan Pergi Untuk Selamanya, Karena "AKan Dibunuh Oleh Para Squad Lama Yang Pada Kurang Ajar.. !"

"Demikian. Shalom_horas. Adv. Kamaruddin Simanjuntak, S.H. Ketua Tiem Advokat Pembela Hukum dan Keadilan Keluarga Alm. Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat," papar Kamaruddin.

Tangisan Brigadir Yosua sebelum tewas saat ia melakukan video call dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak sebelum terjadinya peristiwa baku tembak ditunjukkan Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak. Terungkap ada sosok Brigadir D sebagai Squad Lama yang mengancam mati (KOLASE - SURYAMALANG.COM/Facebook)

Sosok Brigadir D dan Squad Lama

Terkait istilah Squad Lama dan sosok Brigadir D, Kamaruddin Simanjuntak menuturkan squad lama yang dimaksud di postingan di Facebooknya, yang membuat Brigadir J ketakutan karena diancam akan dibunuh adalah seseorang berinisial D dan berpangkat Brigadir.

Sosok Brigadir D adalah sosok yang meberi ancaman pembunuhan pada Brigadir Yosua.

"Squad lama itu inisial D, berpangkat Brigadir," kata Kamaruddin kepada Wartakotalive.com (Grup SURYAMALANG.COM) melalui pesan tertulis, Kamis (28/7/2022).

Ia menduga Brigadir D inilah yang membuat Brigadir J atau Brigadir Yosua ketakutan sampai menangis saat melakukan video call dengan pacarnya Vera Simanjuntak.

Dimana kata Kamaruddin, Brigadir D kerap mengancam akan membunuh Brigadir J.

Diduga Brigadir D adalah salah satu ajudan lainnya dari Irjen Ferdy Sambo.

Bukti Ancaman Pembunuhan

Kamaruddin Simanjuntak mengatakan pihaknya memiliki jejak digital rekaman elektronik pengancaman terhadap Brigadir J, sebelum ia meninggal ditembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, 8 Juli 2022 lalu.

"Bukti rekam elektronik ancaman pembunuhan, mulai dari bulan Juni 2022 hingga 7 Juli 2022 ke Brigadir J, berupa rekaman suara, video, dan chattingan," kata Kamaruddin kepada Wartakotalive.com, Selasa (26/7/2022).

Menurut Kamaruddin semua bukti itu sudah diserahkan ke penyidik Bareskrim.

“Ada saksi yang sangat spektakuler. Nah saksi ini menyimpan rekaman elektronik di dalam rekaman elektronik ini ada ancaman pembunuhan dari bulan Juni 2022. Ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga akhir tanggal 7 Juli 2022,” ungkap Kamaruddin.

Menurut Kamaruddin, Brigadir J bahkan sempat menyampaikan salam perpisahan kepada orang yang merupakan tempat ia bercerita tersebut.

Orang yang dimaksud adalah Vera Simanjuntak, kekasih Brigadir J.

“Saking takutnya almarhum ini sampai dia menangis curhat, dia akan dibunuh dan dia sudah mengucapkan kata-kata perpisahan bahwa dia sudah yakin dia dibunuh," ujarnya.

Kamaruddin kemudian mengungkap contoh kalimat ancaman yang diterima oleh Brigadir J.

“Ancamannya adalah kata-katanya begini 'kalau dia berani naik ke atas habisi dia, bunuh dia' begitu. Dia itu maksudnya Brigadir Yosua Hutabarat,” katanya.

"Kalau kami kaitkan dengan terjadinya kemarin pembunuhan itu kan kata Karopenmas di depan tangga. Berarti kalau analisanya kan dia mau naik tangga makanya dibunuh. Itu kan analisa, tapi saya enggak mau dulu mengatakan itu, yang saya paparkan itu fakta-faktanya dulu. Kalau fakta kan tidak pernah berubah," ujarnya.

Sebagai informasi proses ekshumasi atau penggalian makam untuk autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat telah selesai dilakukan pada Rabu (27/7/2022).

Autopsi ulang dilakukan untuk memastikan penyebab tewasnya Brigadir J, karena temuan keluarga banyak luka sajam dan memar di tubuh Brigadir J selain luka tembak.

Proses autopsi ulang ditangani oleh tujuh hingga 10 dokter forensik dan bertempat di RSUD Sungai Bahar, Muaro, Jambi.

Mengenai hasilnya masih menunggu pemeriksaan beberapa bagian jaringan tubuh yang dibawa ke Jakarta untuk diperiksa secara komperehensif.

Di sisi lain, pihak Komnas HAM juga telah memeriksa 6 ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo terkait tewasnya Brigadir Yosua.

Komnas HAM juga berencana memeriksa  keterangan dari Irjen Ferdy Sambo, atasan brigadir Yosua.





Sumber : https://suryamalang.tribunnews.com/2022/07/29/tangisan-brigadir-yosua-sebelum-tewas-ditembak-5-kali-karena-sudah-merasa-akan-dibunuh-brigadir-d?page=4




Tangisan Brigadir Yosua Sebelum Tewas Ditembak 5 Kali Karena Sudah Merasa Akan Dibunuh, Brigadir D ? Tangisan Brigadir Yosua Sebelum Tewas Ditembak 5 Kali Karena Sudah Merasa Akan Dibunuh, Brigadir D ? Reviewed by wongpasar grosir on 9:28 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.