Fakta-fakta Bocah SD Dikeroyok Kakak Kelas Hingga Koma di Malang: Videonya Viral, Mau Pindah Sekolah
SURYAMALANG.COM - Berikut ini fakta-fakta bocah SD dikeroyok kakak kelas hingga koma yang terjadi di Malang, Jawa Timur.
Bahkan video bocah SD yang sempat koma akibat dikeroyok kakak kelasnya itu juga viral di media sosial Instagram.
Simak rangkuman fakta-fakta selengkapnya yang sudah tim SURYAMALANG.COM rangkum dari liputan wartawan di lapangan:
1. Dibully, Korban Ingin Pindah Sekolah
Sosok bocah SD yang menjadi korban pengeroyokan kakak kelasnya itu diketahui seorang siswa kelas 2 SD di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
AKibat dikerotok tersebut, bocah SD kelas 2 itu trauma dan ingin pindah sekolah.
2. Sempat Koma Dikeroyok 7 Orang
Anak laki-laki berinisial MWF (7), korban bullying dari kakak kelasnya hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Islam (RSI) Gondanglegi Kamis (24/11/2022).
MWF sebelumnya sempat koma usai dikeroyok kakak kelasnya yang diduga berjumlah 7 anak.
3. Kondisi Mulai Membaik
Saat reporter Suryamalang.com mengunjungi MWF di RSI Gondanglegi, kondisinya sudah cukup membaik.
"Kondisinya saat ini sudah cukup membaik dibanding sebelumnya saat masih koma," ujar ES, ayah korban saat ditemui.
ES menyebutkan, anaknya tersebut telah sadar dan pihak dokter usai melakukan CT Scan terhadap MWF.
4. Ada Gumpalan di Otak
"Kemarin dokter usai CT Scan, dan mengatakan jika di otak anak saya terdapat gumpalan. Belum jelas seperti apa, nanti mau menemui dokter lagi," tegasnya.
Ayah dari tiga anak ini juga menyebutkan, jika MFW mengatakan sudah tidak ingin sekolah di SD Kepanjen tersebut dikarenakan trauma.
5. Ingin Pindah Sekolah
MWF mengatakan kepada ayahnya yang berkeinginan untuk keluar dari sekolah tersebut.
"Anaknya bilang mau pindah saja, sudah tidak mau sekolah di situ lagi," tandasnya.
6. Hukuman untuk Pelaku
ES menyebutkan, Kapolres Malang telah menjenguk anaknya dan berharap proses hukum tetap berlanjut.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana telah melihat kondis MWF. Siswa kelas 2 SD di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang yang dikeroyok kakak kelasnya ini mengalami trauma dan ingin pindah sekolah. (suryamalang.com/Lu'lu'ul Isnainiyah)
Dimana pelaku dari 7 anak SD Kepanjen ini ia harapkan untuk mendapatkan sanksi di keluarkan dari sekolah.
"Maunya dikeluarkan dari sekolah saja, karena takutnya membuat yang mau sekolah di situ jadi takut setelah mendengar berita ini," imbuh ayah korban.
Sementara itu, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana telah melihat kondis MWF.
Menurut Kholis, korban kondisinya sudah membaik dan sudah bisa diajak untuk berinteraksi.
Mengenai proses hukum, Kholis mengatakan sudah melakukan pemeriksaan kepada 7 Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH).
"Nanti prosesnya akan kami lalukan sesuai mekanisme dan proses penanganan kepada tujuh ABH. Ada upaya-upaya pendampingan ,mediasi dan melibatkan Bapas, kemudian orang tua, dan kepala sekolah. Kami juga meminta pendampingan dari dinas pendidikan, dan pihak lain agar proses yg kami jalankan sesuai prosedur," ucapnya.
Selain memeriksa ketujuh ABH, pihak kepolisian juga telah memeriksa 12 saksi terhadap kasus bullying ini
Ke-12 saksi itu berasal dari orang-orang yang mengetahui kejadian secara langsung, dan pihak manajemen sekolah.
7. Videonya Sempat Viral
Kondisi bocah SD saat menjalani perawatan sebelum nya sempat viral di media sosial Instagram.
Dilansir dari akun instagram @infomalangan, peristiwa itu terjadi pada hari Jumat, 11 Agustus 2022 lalu.
Dalam video yang menjadi viral, terlihat bocah laki-laki itu mengenakan kaos polo bergaris tengah terbaring di kasur.
Terlihat ia menganakan selang untuk alat bantu pernapasan.
Sementara tangannya diinfus.
Sang bocah terlihat tidak merespon saat tangannya dipegang dengan kondisi mata sedikit terbuka.
Terdengar lantunan al-fatihah dari seorang perempuan yang diduga ibu dari bocah tersebut.
No comments: