Nasib Pengungsi 4 Hari Pasca Gempa Cianjur: Tidur di Tenda Bareng Jenazah, Bingung Rumah Hancur

 

SURYAMALANG.COM - Bencana alam gempa bumi yang terjadi di Cianjur Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) lalu menyisakan duka mendalam. 

Terlebih lagi para korban Gempa Cianjur yang terdampak gempa mahnitudo 5,6 SR tersebut. 

Bahkan nasib pengungsi gempa Cianjur banyak yang harus tidur di tenda bareng belasan jenazah lantaran rumah mereka hancur.

Data terkini hingga Rabu (23/11/2022) gempa Cianjur mengakibatkan 271 korban meninggal dunia.

Sementara puluhan korban lainnya dilaporkan masih hilang, ribuan lainnya mengungsi akibat rumah mereka rusak diterjang gempa dahsyat.

Belum lagi ribuan bangunan yang rusak mulai dari rumah, bangunan sekolah, rumah ibadah hingga fasilitas umum.

Berikut rangkuman nasib pengungsi pasca 4 hari Gempa Cianjur:

Tidur bersama belasan jenazah

Para pengungsi di RT 4 RW 2 Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terpaksa tidur bersama 11 jenazah korban gempa di tenda pengungsian.

Pasalnya lokasi mereka yang terisolir karena akses jalan yang tertutup longsoran akibat gempa, sehingga mobil ambulans tak bisa membawa jenazah korban ke rumah sakit.

Cerita korban gempa Cianjur, tidur bareng belasan jenazah hingga kebingungan harus tinggal dimana karena rumah ambruk. (via TribunJakarta)

Hj Rosidah, salah seorang pengungsi menceritakan, ratusan rumah warga di desanya mengalami rusak parah akibat guncangan gempa.

Bahkan warga harus membangun tenda seadanya dari terpal sebagai lokasi pengungsian.

Ada dua tenda yang dibangun oleh warga dari terpal seadanya.

Bahkan, salah satu terpal yang digunakan diambil dari bekas kegiatan kurban saat Idul Adha lalu.

Seiring berjalannya waktu, sejumlah jenazah mulai berhasil dievakuasi dari balik reruntungan bangunan yang ambruk.

Mereka pun terpaksa sebaris dengan 11 jenazah yang dibawa ke dalam tenda tersebut.

Rosidah mengatakan bahwa di tenda yang menjadi posko pengungsian tersebut sempat ditinggali 11 jenazah.

Ketika itu warga bingung mengurus korban yang meninggal dunia karena tertimbun bangunan roboh sehingga jenazah yang sudah dievakuasi ditaruh sementara di tenda pengungsian.

"Karena anak-anak trauma, akhirnya kami pisah jenazah ditaruh di ujung belakang sana, sementara warga di depan sini," ucap Rosidah ditemui Rabu (23/11/2022).

Rosidah mengatakan ketika itu bantuan seperti mobil jenazah sulit masuk ke desa itu lantaran jalan utama tertutup material bangunan yang roboh.

Kemudian pada Selasa (22/11/2022) pagi, warga memutuskan untuk menguburkan belasan jenazah tersebut.

Mereka memandikan jenazah seadanya lantaran air PAM dan listrik mati.

Warga bahu membahu mengurus jenazah dengan memandikannya di sebuah parit yang terletak persis di belakang posko pengungsian.

Ketika itu warga bingung mengurus korban yang meninggal dunia karena tertimbun bangunan roboh sehingga jenazah yang sudah dievakuasi ditaruh sementara di tenda pengungsian.

"Karena anak-anak trauma, akhirnya kami pisah jenazah ditaruh di ujung belakang sana, sementara warga di depan sini," ucap Rosidah ditemui Rabu (23/11/2022).

Rosidah mengatakan ketika itu bantuan seperti mobil jenazah sulit masuk ke desa itu lantaran jalan utama tertutup material bangunan yang roboh.

Kemudian pada Selasa (22/11/2022) pagi, warga memutuskan untuk menguburkan belasan jenazah tersebut.

Mereka memandikan jenazah seadanya lantaran air PAM dan listrik mati.

Warga bahu membahu mengurus jenazah dengan memandikannya di sebuah parit yang terletak persis di belakang posko pengungsian.

Rosidah pun bersyukur bantuan akhirnya tiba di kampungnya pada Selasa (22/11/2022).

Mayoritas bantuan tersebut berasal dari relawan dan komunitas.

Di hari pertama gempa, warga hanya makan seadanya dari bahan pokok rumah warga yang tidak roboh.

"Semua makanan warga yang rumahnya selamat mulai dari mi instan, daging, beras dikeluarkan semua untuk saling bantu warga yang rumahnya roboh," ucap Rosidah.

Ibu Acah bingung kemana harus tinggal

Sementara itu ibu Acah (50), pengungsi yang terkena dampak gempa bumi di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur Jawa Barat kehilangan rumah yang menjadi tempat tinggal keluarganya.

Rumahnya luluh lantak akibat gempa bumi 5.6 magnitudo, Senin (21/11/2022).

Kini dengan keadaannya di pengungsian korban bencana, Acah pasrah dengan keadaan dengan tempat ia tinggali ambruk.

"Ya semuanya rusak ambruk. Sementara saat ini mah saya tinggal aja di sini (posko pengungsian)," ucapnya, kepada Tribunjabar.id, Rabu (23/11/2022).

Acah pun belum menentukan akan kemana dan dimana ia tinggal pasca masa tanggap darurat dinyartakan selesai.

"Ya bingung mau kemana lagi. Sementara saya udah tua begini apa yang diharapkan, tidak punya apa-apa," katanya.

Acah yang memiliki dua anak yang sudah dewasa dan sudah berkeluarga tidak mungkin untuk meminta kepada mereka.

"Mereka juga sama rumahnya roboh. Apa yang diharapkan," ucapnya.

Acah berharap adanya bantuan dari pemerintah mau pun para dermawan untuk bisa kembali membangun rumahnya.

"Harapannya dibantu. Semuanya ancur dan bisa dipakai," katanya.

Gempa Susulan Magnitudo 3,5

Sementara itu gempa bumi dengan magnitudo 3.5 kembali mengguncang Cianjur pada Rabu petang (23/11/2022) sekira pukul 18.49 WIB.

Dikutip dari unggahan twitter BMKG dilaporkan bahwa pusat gempa terjadi pada 9 kilometer Barat Daya Cianjur Jawa Barat.

BMKG juga menulis gempa berada pada kedalaman 5 kilometer.

"#Gempa Mag:3.5, 23-Nov-22 18:49:43 WIB, Lok:6.84 LS, 107.06 BT (Pusat gempa berada di darat 9 km Barat Daya Kab. Cianjur), Kedlmn:5 Km Dirasakan (MMI) III-IV Ciherang, III Sukaresmi, II - III Pacet, II - III Sukabumi, II - III Cipanas #BMKG," tulis BMKG, Rabu (23/11/2022).

Gempa dirasakan di wilayah Ciherang, Sukaresmi, Pacet, Sukabumi, maupun Cipanas.

Sebelummya, Deputi Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi melaporkan, hingga pukul 15.00 WIB kemarin telah terjadi 171 gempa susulan.

Masyarakat diimbau tak perlu cemas, lantaran kondisi kegempaan mulai melemah.

"Sampai pukul 15.00 WIB tadi jumlah gempa susulan ada 171 gempa," imbuh dia.








Sumber : https://suryamalang.tribunnews.com/2022/11/24/nasib-pengungsi-4-hari-pasca-gempa-cianjur-tidur-di-tenda-bareng-jenazah-bingung-rumah-hancur?page=4





Nasib Pengungsi 4 Hari Pasca Gempa Cianjur: Tidur di Tenda Bareng Jenazah, Bingung Rumah Hancur Nasib Pengungsi 4 Hari Pasca Gempa Cianjur: Tidur di Tenda Bareng Jenazah, Bingung Rumah Hancur Reviewed by wongpasar grosir on 11:49 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.