Miris Orang Tua Simpan Jasad Anak 3 Bulan, Peti Mati Dibawa Kemana-mana, Fakta Mengejutkan Terungkap

TRIBUNJATIM.COM - Sepasang suami istri simpan mayat anak mereka selama tiga bulam.

Suami istri itu mengungkap alasan melakukan hal miris tersebut.

Kasus ini pun kemudian ditangani pihak kepolisian.

Hingga kemudian fakta mengejutkan terungkap.

Memang, menghadapi hari-hari tanpa kehadiran sang anak tentu tidak mudah.

Apalagi, jika anak tersebut adalah harapan untuk mengubah masa depan keluarga menjadi lebih baik.

Baru-baru ini viral di media sosial, sepasang suami istri ini begitu terpukul setelah anaknya meninggal dunia.

Mereka tak menyangka anak yang begitu mereka cintai pergi meninggalkan keduanya untuk selama-lamanya.

Seolah tak ingin berpisah dengan sang anak, suami istri itu nekat menyimpan jenazah anaknya yang berusia delapan tahun.

Tak tanggung-tanggung, pasutri simpan jasad anak selama tiga bulan.

Bahkan, ke manapun mereka pergi, keduanya selalu membawa jasad anak tersebut untuk perjalanan keliling negeri.

Ini karena mereka ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak mereka yang sudah meninggal.

Menurut laporan Law & Crime, dikutip TribunJatim.com dari TribunStyle, pasangan itu berasal dari Washington, Amerika Serikat.

Mereka sekarang didakwa dengan satu tuduhan gagal memberi tahu penegak hukum tentang kematian putra mereka.

Diketahui, anak dari pasangan itu meninggal di Airway Heights sebelum Halloween 2022.

Menurut polisi, pasangan itu ditangkap di sebuah kediaman dengan sebuah van dengan peti mati di dalamnya.

Polisi langung bergerak setelah mendapat telepon dari seorang individu yang melaporkan bahwa mereka sedang dalam perjalanan dari Washington ke Pine Ridge.

Dipahami bahwa mereka tidak ingin ada masalah yang muncul dengan menjaga tubuh putranya.

Karena itu, mereka memutuskan untuk merahasiakan kematiannya.

Namun, polisi telah mengidentifikasi bahwa almarhum adalah anak angkat dari salah satu pasangan dan penyebab kematiannya belum diketahui.

Anak Simpan Mayat Ibunya selama 3 Bulan

Sementara itu, seorang gadis di Taiwan berusia 25 tahun menyimpan mayat ibunya di rumahnya selama 3 bulan karena dia yakin ibunya bisa hidup kembali.

Dikutip dari Saostar, kejadian tersebut terjadi pada 9 Desember 2022 di New Taipei City, Taiwan.

Menurut tetangga, gadis itu terlihat sangat normal, kepribadian atau mentalnya tidak bermasalah.

Namun dia jarang akrab dengan orang sekitar, hanya menyapa dengan sopan, adalah orang yang sangat tertutup.

Orang-orang sekitar mulai memperhatikan gadis ini ketika rumahnya selalu menyalakan AC dingin setiap hari, tidak peduli siang dan malam, tidak peduli panas atau dingin.

Hal menjadi lebih membingungkan ketika orang-orang mengetahui bahwa gadis itu selalu menyalakan dupa dari pagi hingga malam.

Bau dupa itu menyebar sehingga semua orang tahu, seperti itu selama 3 bulan tetapi tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya gadis ini sembunyikan.

Karena ini masalah pribadi, gadis itu tidak sering membagikannya, jadi tetangga tidak bertanya apa-apa.

Sampai tanggal 9 Desember yang lalu, pemilik kontrakan menyadari bahwa gadis itu telah lama menunggak sewa dan tidak menemuinya, menelepon atau mengirim pesan, serta tak bisa dihubungi.

Takut haknya tak dibayar, pemilik kontrakan memutuskan datang ke tempat itu untuk memeriksa.

Ketika dia membuka pintu untuk masuk, pemilik rumah mencium aroma yang kuat, bercampur dengan bau lain yang sangat tidak sedap.

Masuk ke dalam kamar, sang pemilik terkejut dan ketakutan ketika menemukan sesosok tubuh tergeletak di tempat tidur dalam keadaan membusuk.

Ternyata, ibu gadis ini meninggal 3 bulan yang lalu.

Sebelum meninggal, wanita yang sekarat itu memberi tahu putrinya bahwa dia akan hidup kembali, untuk menghibur penderitaan putrinya.

Di luar dugaan, gadis tersebut mempercayai hal tersebut, sehingga ia memutuskan untuk tidak menguburkan jenazah ibunya melainkan menyimpannya di rumah selama 3 bulan.

Agar mayat tidak cepat membusuk, gadis itu menyalakan AC yang sangat dingin.

Selain itu, gadis itu masih membakar dupa setiap hari agar ibunya bangun.

Karena aroma tersebut secara tidak sengaja telah menenggelamkan bau tubuh yang membusuk, para tetangga tidak menyadarinya.

Segera setelah mengetahui kejadian tersebut, pemilik rumah melaporkannya ke polisi.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap jenazah, polisi menetapkan tidak ada tanda-tanda tindak pidana.

Sang ibu meninggal karena penyakit usia lanjut, sehingga jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.