2 Hari Keponakan Tak Pulang, Paman di Prabumulih Syok Ada 45 Luka di Jasad Ponakan, Tepat saat Ultah
TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa pembunuhan yang dilakukan sesama pelajar atau Siswa SMA di Prabumulih sedang menjadi sorotan.
Kurang lebih 2 hari keponakan Lucky (23), paman korban yang mencari-cari keberadaan sang pelajar.
Lucky (23) paman korban mengakui keponakannya itu tak kunjung pulang sejak dua hari terakhir dan keluarga sudah mencari kemana-mana namun belum ditemukan.
Akhirnya, Lucky dan keluarga berhasil mendapatkan fakta bahwa ternyata korban dibunuh secara keji oleh sahabat.
Ada 45 tusukan atau 45 luka di tubuh korban.
"Itu keponakan kami, sudah dua hari tak pulang. Ternyata ditemukan sudah begini," katanya ketika dibincangi si rumah sakit kemarin malam, seperti dikutip TribunJatim.com via TribunJateng.com
Diketahui, korban merupakan Pelajar SMA Dien Juliansyah (16) tewas di tangan sahabatnya sendiri dengan luka 45 tusukan di hari ulang tahunnya, Jumat (9/6/2023).
Dien dibunuh Robialsyah (19) karena masalah jual beli hp.
Robialsyah dan Dien Juliansyah sepakat akan jual beli handphone dengan nilai Rp 1,5 juta.
Namun pelaku merasa dipermainkan dan handphone miliknya tak kunjung dibayar oleh korban.
Robialsyah lantas membawa parang dari rumah dan Dien membawa pisau.
Robi menghabisi Dien karena tubuh korban lebih besar dan dirinya mengaku pasti kalah jika menghadapi korban.
Bermodal parang, Robi menghabisi Dien yang lebih besar darinya.
Pelajar kelas 2 SMA di Pali ini ditemukan tewas di aliran sungai belakang Bengkel Pratama Motor Jalan Jenderal Sudirman Simpang 4 RT 01 RW 01 Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat kota Prabumulih.
Jenazah warga Dusun 4 Desa Simpang Tanjung Kecamatan Belimbing Kabupaten Muaraenim Provinsi Sumatera Selatan itu telah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan di pemakaman umum di desanya.
Lucky (23) paman korban mengakui keponakannya itu tak kunjung pulang sejak dua hari terakhir dan keluarga sudah mencari kemana-mana namun belum ditemukan.
"Itu keponakan kami, sudah dua hari tak pulang. Ternyata ditemukan sudah begini," katanya ketika dibincangi si rumah sakit kemarin malam.
Robialsyah yang melakukan 45 tusukan pada rekannya tersebut dan kini terancam Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Pelaka yang merupakan warga Desa Cinta Kasih Kecamatan Belimbing Kabupaten Muaraenim diringkus polisi Jumat (9/6/2023) sekitar pukul 23.00 saat saat sedang melintas di jalan desa tersebut.
Kasat Reskrim Polres Prabumulih Iptu Mas Suprayitno STrk mengungkap kronologi dan ancaman hukuman yang bakal menjerat tersangka Robialsyah (19) pelaku pembunuhan anak SMA di Prabumulih.
Robialsyah yang membunuh Dien Juliansyah dengan 45 tusukan dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Perwira jebolan Akpol ini menceritakan jika pelaku berhasil diamankan petugas di kediamannya di Desa Cinta Kasih Kecamatan Belimbing Kabupaten Muaraenim.
Iptu Mas Suprayitno STrk menjelaskan tersangka diringkus dikediamannya oleh jajarannya bersama jajaran Polsek Gunung Megang.
"Tersangka akan dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara," tegasnya.
Muka tertunduk dan nada suara bergetar sedih, Robialsyah (19) pelaku pembunuhan anak SMA di Prabumuluh meminta maaf kepada orangtua korbannya
Robi mengaku menyesal telah membunuh Dien Juliansyah (16) temannya.
Robialsyah bahkan dengan nada lirih meminta maaf kepada kedua orang tua korban dan keluarga karena telah menghabisi Dien dengan sangat sadis.
"Saya minta maaf kepada kedua orang tua korban," kata Robi dengan nada sedih ketika diwawancarai usai pres realise di Polres Prabumulih, Sabtu (10/6/2023).
Tersangka yang merupakan warga Cinta Kasih Kabupaten Muaraenim itu juga meminta maaf kepada kedua orang tuanya dan meminta kedua orang tuanya agar sehat-sehat serta tidak memikirkan dirinya.
"Untuk bapak samo ibuk sehat-sehat yo," katanya seraya menuju ke balik jeruji sel tahanan sementara Polres Prabumulih.
Aksi ekstrem tak hanya dilakukan sesama pelajar, tetapi juga antara pasangan suami istri.
Meski sudah jadi mantan, ternyata emosi tetap bisa menyerang siapapun dan membuat buta.
Peristiwa berdarah ini terjadi di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (10/06/2023) siang.
Pelakunya adalah Sopianto (29).
Ia merupakan mantan suami wanita bernama Pitriani (29).
Tersangka adalah warga Indra Giri, Provinsi Riau.
Ia menusuk mantan istrinya karena berebut hak asuh anak.
Peristiwa itu bermula ketika pelaku mendatangi kediaman mantan istrinya di kawasan Batu Lipai, Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, sekira pukul 13.00 WIB.
Pelaku meminta hak asuh anak perempuannya.
Namun adu mulut terjadi karena mantan istrinya tidak mengizinkan.
"Kedatangan pelaku karena meminta hak asuh anaknya," kata Kasat Reskrim Polres Karimun, Iptu Gidion Karo Sekali, usai menangkap pelaku, di Mapolres Karimun, dilansir dari TribunnewsMaker, Minggu (11/6/2023).
Karena emosi, pelaku menikam mantan istrinya di bagian dada sebelah kanan dengan sebilah badik.
Calon suami mantan istrinya, Abas, yang berada di lokasi juga menjadi sasaran senjata tajam pelaku.
Abas mendapatkan satu kali tikaman di perut bagian kanan.
Dalam kondisi perut terluka sedalam 10 centimeter, Abas mendatangi Polres Karimun untuk melaporkan kejadian itu.
Calon suami mantan istrinya, Abas, yang berada di lokasi juga menjadi sasaran senjata tajam pelaku.
Abas mendapatkan satu kali tikaman di perut bagian kanan.
Dalam kondisi perut terluka sedalam 10 centimeter, Abas mendatangi Polres Karimun untuk melaporkan kejadian itu.
"Calon suami mantan istri pelaku datang ke Polres dengan dibonceng orang pakai motor." jelas Gidion.
"Kondisi perut korban masih berdarah. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit," sambungnya.
Sekira pukul 13.30 WIB, anggota Satreskrim Polres Karimun menangkap pelaku yang masih berada di kawasan Batu Lipai.
Polisi kemudian membawa pelaku beserta barang bukti berupa sebilah senjata tajam ke Mapolres Karimun tanpa perlawanan.
"Kita amankan sekitar setengah jam setelah kejadian. Untuk pelaku sendiri berasal dari Indra Giri (Riau)." sebut Gidion.
"Bekerja sebagai buruh lepas. Masing-masing korban ditusuk satu kali," terangnya.
Saat ini penyidik Satreskrim Polres Karimun masih memeriksa pelaku.
Sementara kedua korban mendapatkan perawatan di rumah sakit.
No comments: