TRIBUNJATIM.COM - Seorang bayi 14 bulan tewas karena tas tergantung di pintu.
Kematian bayi 14 bulan itu membuat sang orangtua menyesal gantung tas di pintu.
Suara ceria bayi 14 bulan itu mendadak terhenti pada suatu hari.
Rupanya, nyawanya dalam bahaya.
Peristiwa ini terjadi di Skotlandia.
Kabar kematian bayi 14 bulan ini viral di media sosial dan menjadi peringatan pada semua orang agar sangat berhati-hati dalam menjaga sang buah hati.
Pasangan orangtua Hannah dan Connor menangisi sang buah hati yang masih berusia 14 bulan terjebak di tali ransel dan meninggal.
Mia Macphee terjerat tas ransel kecil bergaya tas tangan yang tergantung di gagang pintu rumahnya di Alness, Skotlandia.
Orangtuanya kala itu sedang berada di dapur yang mana terletak di samping persis, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunStyle
Selama beberapa menit mereka melihat gadis kecil mereka yang biasanya ceria menjadi hening.
Ayah Connor pergi untuk memeriksa Mia yang tak ada suaranya dalam waktu beberapa menit.
Tiba-tiba dia berteriak memanggil istrinya karena menemukan sang putri terjerat di tali tipis
Hannah langsung membawa Mia ke dapur dan membaringkannya di lantai untuk melakukan CPR.
Di saat yang sama ayahnya menelepon 999 untuk memanggil ambulans
Layanan darurat bergegas ke tempat kejadian, akan tetapi Mia sudah tidak bisa menghirup oksigen.
Dan butuh sekitar 30-45 menit untuk jantungnya mulai berdetak lagi.
Bocah kecil itu dilarikan ke Rumah Sakit Raigmore dan kemudian dipindahkan ke Edinburgh.
Di rumah sakit itu keluarganya menghabiskan hampir empat hari untuk tetap berharap sang putri bisa diselamatkan.
Akan tetapi, Mia tidak bisa diselamatkan dan meninggal secara tragis.
Di rumah sakit itu keluarganya menghabiskan hampir empat hari untuk tetap berharap sang putri bisa diselamatkan.
Akan tetapi, Mia tidak bisa diselamatkan dan meninggal secara tragis.
Hannah, memberi tahu pada media bahwa saat mereka berbaring di tempat tidur dengan sang putri, dia bisa merasakan putrinya menjauh.
"Kami tertidur dengannya. Itu adalah waktu terakhir yang tepat yang kami miliki dengan gadis kecil kami.
Kami tidak bisa cukup menekankan hal ini kepada siapa pun yang membaca ini.
kami bahkan tidak memikirkan tas yang tergantung di pintu.
Tapi hal sehari-hari seperti itu perlu dipikirkan.
Anda tidak pernah berpikir itu akan terjadi pada Anda.
Kami berbagi ini dengan Anda sehingga tidak perlu terjadi pada orang lain lagi."
Mia meninggalkan orangtuanya yang hancur dan dua kakak laki-lakinya.
Yang pertama Alex berusia 13 tahun dan Jacob, delapan tahun, mereka menyayangi adik perempuan satu-satunya itu
Sebelumnya, seorang nenek menyesal setelah tangan cucunya diamputasi karena ulahnya.
Dikutip dari EVA, Minggu (4/6/2023) via TribunTrends, dalam keluarga mana pun, kehadiran bidadari kecil merupakan kebahagiaan bagi seluruh anggota keluarga.
Begitu pula dengan keluarga suami Truong Tuyet.
Saat ibunya yang berusia 27 tahun melahirkan bayi laki-laki tampan, keluarganya selalu diliputi canda tawa.
Seperti wanita yang baru pertama kali menjadi ibu, Truong Tuyet dengan penuh semangat menatap anaknya.
Memperhatikan setiap kernyitan dan kerutan di mulut sang anak.
Ibu mertuanya juga memberikan perhatian khusus kepada cucu kesayangannya.
Tetapi karena cintanya yang luar biasa dan perlindungan yang berlebihan, bayi tersebut malah kehilangan lengannya selamanya.
Menurut Sohu, Truong Tuyet memeluk putranya selama hampir sebulan dan dirawat di Rumah Sakit Anak di Hangzhou, China.
Dengan menggendong bayi mungil yang keadaan lengannya ungu kehitaman, ia berlari ke dokter untuk meminta bantuan.
Melihat kondisi sang anak, dokter langsung mengerti semuanya.
Ternyata nenek bayi tersebut takut bayinya kedinginan.
Maka ia menggunakan karet gelang untuk mengikat sarung tangan bayi tersebut agar tidak masuk angin.
Namun nenek dan ibu tersebut tidak memperhatikan dan melupakan hal tersebut.
Hingga keesokan paginya, saat pengambilan melepas sarung tangan bayi sarung tangan untuk mencuci tangannya, Truong Tuyet hampir pingsan karena tangannya yang ungu dan hitam.
Di rumah sakit, dokter memastikan bahwa darah di lengan bayi tersumbat, beberapa jaringannya nekrotik, sehingga satu-satunya cara memotong lengan adalah untuk menyelamatkan nyawa anak tersebut.
Mendengar hal ini, seluruh keluarga panik dan tidak dapat mempercayai apa yang mereka dengar.
Tetapi mereka tidak punya pilihan selain mengikuti petunjuk dokter untuk menyelamatkan kesehatan bayi yang kritis.
No comments: