Nasib Pemain Sepak Bola Dimangsa Buaya, Tubuh Nyaris Tak Bersisa, Keluarga Minta Bantuan Pemakaman

 

TRIBUNJATIM.COM -  Sosok pemain sepak bola tewas dimangsa buaya, viral di media sosial. 

Detik-detik ia berupaya menyelamatkan diri dari terkaman buaya tersebar di berbagai media.

Ia sengaja terjun ke sungai untuk berenang.

Namun nahas, sungai tersebut ternyata sarang buaya. 

Sang pesepak bola ini pun tak dapat menyelamatkan diri saat tubuhnya diterkam buaya sungai. 

Penduduk sekitar sungai sempat membantu menyelamatkan tubuh pemain sepak bola ini agar tak habis dimangsa buaya. 

Jasadnya selamat, keluarga meminta bantuan untuk pemakaman sang pemain sepak bola terkenal ini. 

Nasib nahas itu dialami oleh pemain sepak bola terkenal dari Kosta Rika, Jesus Alberto Lopez Ortiz.

Melansir dari Metro.co.uk, Jesus Alberto Lopez Ortiz terbunuh setelah terjun ke perairan yang dipenuhi buaya.

Seorang pemain sepak bola Kosta Rika tewas dalam serangan buaya yang mengerikan setelah berenang di sungai setempat.

Jesius 'Chucho' Lopez Ortiz dicabik-cabik oleh buaya setelah secara spontan memutuskan untuk melompat dari jembatan dan masuk ke Sungai Canas di Santa Cruz.

Hal ini terlepas dari permintaan teman dan sepupunya, yang memintanya untuk tidak melompat.

Rekaman mengerikan menunjukkan ayah dua anak berusia 29 tahun itu berjuang untuk hidupnya saat hewan itu menyeretnya melewati perairan.

 Chucho adalah pesepakbola terkenal di daerah setempat dan pemain kunci di tim Rio Canas.

Penduduk desa dilaporkan mencoba memukuli reptil itu dengan tongkat untuk menyelamatkan tubuh Chucho yang nyaris habis, sebelum akhirnya menembak mati di air.

Lalu, penduduk setempat mengejar makhluk itu dengan sampan untuk memulihkan tubuh Chucho.

Keluarga Chucho mengimbau anggota masyarakat untuk membantu mereka membayar biaya pemakamannya.

Selain itu manajer timnya, Luis Carlos Montes, juga mengatur pengumpulan untuk keluarga korban.

Lebih buruk lagi, ibu pemuda itu, Maria Guiselle Ortiz, mengatakan kepada media lokal bahwa sepupu Chucho juga diserang dan dibunuh oleh seekor buaya di sungai yang sama 15 tahun lalu.

Itu pun terjadi hanya beberapa meter dari tempat putranya meninggal.

"Apa yang saya bawa dalam jiwa saya adalah kenyataan dari apa itu, keputusan yang buruk karena dia seharusnya tidak ikut campur," kata Ms Ortiz tentang kematian putranya.

Timnya mengatakan dalam posting media sosial: 'Kami akan mengingat Anda dalam banyak aspek kehidupan olahraga Anda sebagai pelatih, pemain sepak bola, dan juga sebagai ayah keluarga. Kamu akan selalu hidup di hati kami Chucho, teman terbang tinggi.'

Kementerian Lingkungan Hidup dan Energi Kosta Rika melarang perburuan atau pembunuhan hewan yang dilindungi seperti buaya.

Saat ini tidak diketahui apakah departemen tersebut sedang menyelidiki keputusan penduduk setempat untuk membunuh buaya tersebut sehingga penduduk setempat dapat mengumpulkan mayatnya.

Polisi setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan: 'Harus diklarifikasi bahwa semua upaya dilakukan untuk menyelamatkan tubuh orang yang meninggal tanpa menyebabkan kerusakan pada reptil, yang tidak mungkin dilakukan.'

Diberitakan TribunJatim.com sebelumnya, kasus serangan buaya juga pernah terjadi di Kalimantan.

Kasus diterkam buaya, pernah dialami Falmira de Yesus (38), seorang pekerja sawit.

Ia ditekam buaya di perkebunan sawit di Kecamatan Kendawangan, Ketapang, Kalimantan Barat, Kamis (27/7/2023).

Ia diterkam saat sedang bekerja dan hendak mengambil air.

Kapolsek Kendawangan, Iptu Faldo Yefri yang mendapatkan laporan tersebut, langsung memerintahkan anggotanya untuk mengecek TKP keesokan harinya.

Menurut keterangan saksi Ani Nenabu yakni rekan kerja korban mengatakan bahwa dirinya melihat langsung korban diterkam buaya di lokasi kejadian.

Ia pun menjelaskan kronologis kejadian korban saat sedang melakukan pengisian air dalam tangki penyemprotan racun rumput di anak sungai.

"Di mana kondisi anak sungai tersebut dipenuhi dengan semak belukar. Saat itu juga korban langsung diterkam oleh buaya dan selanjutnya dibawa masuk ke dalam sungai dan korban ditenggelamkan selama satu jam setengah," kata Iptu Faldo Yefri yang membeberkan keterangan saksi di TKP, Sabtu 29 Juli 2023.

Melihat hal tersebut, saksi bersama rekan-rekan kerjanya, berteriak meminta pertolongan kepada karyawan panen yang berada di sekitar serta menelpon semua keluarga untuk segera datang ke tempat kejadian.

Kemudian sekitar pukul 10.30 WIB, korban berhasil diselamatkan oleh teman-temannya dengan cara menarik tangan korban dan mengangkat korban ke darat.

"Kemudian saksi bersama-sama rombongan segera membawa korban ke klinik perusahaan di PT. SKS Desa Air Hitam Hulu dan segera dilakukan penanganan medis," jelasnya.

Setelah berhasil diselamatkan dengan kondisi korban mengalami luka parah di bagian kaki kiri, kaki kanan, betis, paha dan ekor tulang belakang akibat gigitan Buaya, selanjutnya korban dirujuk ke RS Imanudin Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Setelah sebelumnya telah dilakukan perawatan intensif di klinik perusahaan.

Atas kejadian itu, Iptu Faldo Yefri mengimbau kepada para pekerja kebun sawit agar tetap berhati-hati dalam bekerja dan utamakan keselamatan.

"Kepada perusahaan agar memonitoring wilayah perusahaan yang sekiranya masih ada ditemukanya hewan liar yang membahayakan para pekerja sekitar," tegasnya.














SUMBER : https://jatim.tribunnews.com/2023/08/04/nasib-pemain-sepak-bola-dimangsa-buayatubuh-nyaris-tak-bersisa-keluarga-minta-bantuan-pemakaman?page=3



Nasib Pemain Sepak Bola Dimangsa Buaya, Tubuh Nyaris Tak Bersisa, Keluarga Minta Bantuan Pemakaman Nasib Pemain Sepak Bola Dimangsa Buaya, Tubuh Nyaris Tak Bersisa, Keluarga Minta Bantuan Pemakaman Reviewed by wongpasar grosir on 4:29 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.