SURYAMALANG.COM|BLITAR - Seorang nelatan hilang di Pantai Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar dan masih dalam proses pencarian oleh tim SAR, Kamis (11/9/2022) siang.
Kejadian tersebut bermula ketika korban bernama Suwarno (42), warga Desa Serang itu sedang memasang alat perangkap lobster atau biasa disebut bubu.
Untuk memasang perangkap itu, korban harus turun ke laut. Saat memasang perangkap Lobster, perahunya tiba-tiba bergerak.
Mungkin, karena terhantam ombak sehingga mengapung dengan bergerak ke tengah laut.
"Iya, informasinya seperti itu (korban turun dan berenang) karena lagi memasang perangkap ikan," ujar Handoko, Kades Serang, yang mengaku mengenal korban kalau ia mahir berenang.
Melihat speedboatnya terseret ombak, korban bukan kemudian mengejarnya.
Korban berenang mengejar perahunya yang melaju ke arah tengah laut.
Saat itu, posisi korban berada di lokasi tengah laut yang dikenal dengan nama Gemplahan.
Itu dikenal oleh nelayan, sebuah lokasi yang banyak udang lobsternya.
Jaraknya sekitar 1 km lebih dari bibir Pantai Serang namun agak ke timur.
"Iya, mahir berenang, wong namanya nelayan, apalagi jam terbangnya sudah lama atau sejak muda jadi pencarii ikan di laut," ungkapnya.
Namun, apesnya ketika ia mengejar perahunya itu tiba-tiba datang ombak besar dan langsung menerjangnya.
Namun demikian, korban masih bisa bertahan karena demi bisa mengejar perahunya.
Lama kelamaan, akhirnya korban kewalahan karena menghadapi hantaman ombak Pantai Serang yang tinggi.
Hanya hitungan menit, para nelayan berdatangan dan melakukan pencarian.
Korban dan perahu korban hilang tidak ditemukan.
Misalnya, kalau dihantam ombak dan tenggelam, mestinya dengan mudah ditemukannya di sekitar TKP tenggelamnya itu.
"Tim SAR lagi mencarinya dan pencariannya masih dilakukan di lokasi hilangnya korban dan sekitarnya. Namun, belum ditemukan," papar Handoko.
Dari dugaan para nelayan, menurut dia, perahu speedboat korban itu bukan rusak lalu tenggelam akibat dihantam ombak besar namun kemungkinan terseret ombak karena anginnya juga besar.
Makanya, para nelayan masih menyisirnya ke arah timur pantai yang dikenal udang Lobsternya cukup berkualitas atau kelas ekspor.
"Memang, kalau musim seperti ini, udangnya banyak sehingga nelayan tetap melaut meski anginnya juga kencang. Yang penting, kami himbau warga kami yang melaut agar hati-hati," pungkasnya.(fiq)
Namun, terkuak kalau celakanya korban itu bukan karena perahu speedboat, yang ditumpanginya itu dihantam ombak besar.
No comments: