SURYAMALANG.COM - Sebuah kasus pembunuhan seorang bocah siswi SD yang tewas setelah ditusuk di gang sempit dekat rumahnya di Cimahi sepulang mengaji akhirnya terungkap.
Pelaku penusukan seorang pemuda 22 tahun berhasil ditangkap setelah berusaha kabur selam hari.
Pelaku, Rizaldi Nugraha Gumilar alias Ical, diamankan oleh tim gabungan Satreskrim Polres Cimahi bersama Ditreskrimum Polda Jabar, Minggu (23/10/2022).
Mirisnya, motif penusukan bocah SD itu dilakukan pelaku karena hanya ia diejek temannya karena tak punya handphone (HP).
Untuk diketahui, PS, soerang siswi SD ditemukan tergeletak pada Rabu (19/10/2022) sekitar pukul 18.30 WIB di gang yang tak jauh dari rumahnya seusai pulang mengaji dari Masjid At-Taqwa yang berlokasi di kawasan RT 06, Kelurahan Cibeureum.
Bocah tersebut meninggal dunia di rumah sakit karena mengalami luka parah pada bagian punggung setelah ditusuk oleh pelaku.
Detik-detik penusukan terhadap PS itu terekam kamera CCTV dan videonya viral di media sosial.
Berbekal rekaman CCTV polisi akhirnya berhasil mengungkap dan menangkap pelakunya.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan penusukan terhadap PS dilatar belakangi keinginan pelaku untuk memiliki handphone atau HP.
Dikatakan Kombes Ibrahim, pada tanggal 19 Oktober 2022, pelaku bermaksud meminjam HP kepada temannya berinsial G.
Oleh G, pelaku kemudian diledek karena belum memiliki HP.
"Tanggal 19 itu tersangka ingin meminjam HP dari temannya, G. Namun oleh temannya itu diledek 'wah kamu, ini sudah tahun 2022 masih belum punya HP, usaha dong.'," kata Kombes Pol Ibrahim dalam konferensi pers, Senin (24/10/2022), dikutip dari tayangan live KompasTV.
Ledekan ini, lanjut Kombes Ibrahim, membuat pelaku sakit hati dan berniat untuk mencari HP dengan cara yang tidak benar.
Pelaku kemudian meminjam motor dan dia keluar dari rumahnya dengan membawa tas.
Di dalam tas itu, pelaku sudah menyiapkan sebuah sangkur.
Pelaku lantas berkeliling untuk mencari sasaran.
Sesampainya di TKP, pelaku melihat korban bersama temannya yang menurutnya bisa dijadikan sasaran.
Pelaku kemudian memilih menjadikan korban sebagai sasaran karena korban berjalan ke arah kiri dimana jalan tersebut relatif sepi.
"Tersangka turun (dari motor) dan mengejar korban. Pada saat dikejar itu, korban sempat lari," ujarnya.
Namun, begitu dekat dengan korban, pelaku langsung menikam korban dengan sangkur yang sudah pelaku bawa.
Setelah menikam korban, pelaku menggeledah tas korban namun tidak menemukan HP.
Begitu pun saat memeriksa tubuh korban, pelaku juga tidak menemukan HP.
Setelah itu, korban berteriak hingga akhirnya pelaku melarikan diri.
"Setelah ditikam, digeledah tas korban dan tidak ditemukan barang yang diharapkan tersebut (HP,-red). Dia menggeledah badan juga tidak ditemukan, lalu korban berteriak minta tolong dan akhirnya tersangka melarikan diri," beber Kombes Ibrahim.
Pelaku penusukan bocah perempuan yang pulang mengaji di Cimahi pada Rabu 19 Oktober 2022 lalu akhirnya ditangkap, Minggu(23/10/2022)
"Iya, tadi (Minggu-RED) sore (penangkapan pelaku)," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, kepada Tribun Jabar, Minggu.
Sebelumnya, pihak polisi juga menyebarkan foto dan identitas pelaku dengan status DPO.
Hal ini mengarah pada hasil CCTV yang menunjukkan ciri-ciri sepeda motor yang digunakan pelaku.
Wajah dan kendaraan pelaku terekam jelas di CCTV.
Ternyata pelaku menggunakan sepeda motor milik temannya saat beraksi.
Pemilik motor dimintai keterangan saat waktu kejadian penusukan.
Dan jawaban pemilik motor jelas, sepeda motor dipinjam oleh pelaku yang tak lain adalah Ical.
Tak berselang lama, Ical berhasil ditangkap di Sukasari, Kota Bandung pada Minggu sore.
Pelaku Ical diciduk saat bersembunyi dalam sebuah kos tak lama setelah polisi merilis identitas pelaku ke publik.
Ibrahim sempat menjelaskan jika pelaku bisa terjerat pasal 340 Jo 339 Jo 338 Jo 365 ayat (3) KUHP Jo pasal 80 ayat 3 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Ancaman hukumannya itu pidana penjara sampai 20 tahun," ucapnya.
Kisah Pilu PS Bocah SD yang ditusuk Sepulang Ngaji
Diketahui, PS (12) tewas menjadi korban penusukan orang tak dikenal (OTK).
Aksi pelaku terekam kamera pengawas.
Terlihat pelaku membuntuti korban lalu tak berselang lama pelaku melarikan diri.
Bahkan di CCTV lain memperlihatkan korban PS masih bisa berjalan terseok-seok setelah ditusuk pelaku.
Sambil berjalan perlahan, bocah itu tampak memegang kerudungnya memakai tangan sebelah kanan.
Tak kuat menahan sakit di punggungnya, PS lalu tumbang dengan kondisi bajunya yang basah karena darah.
Faisal yang melihat PS dikerumuni warga langsung membawa korban ke klinik terdekat mengenakan mobil.
Kala itu, Faisal sadar baju yang dikenakan PS basah, tapi tak menyangka basah karena darah.
“Bajunya basah. Kirain saya bukan darah,” katanya dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TvOneNews, Sabtu (22/10/2022), dikutip dari TribunJakarta.com.
Di perjalanan menuju klinik, bocah SD itu masih sadar dan sempat menjawab pertanyaan warga yang ikut mengantar.
Ia menjelaskan kondisinya saat itu yang sudah lemas dan kepalanya pusing.
“Sesudah itu dia enggak bicara apa-apa, mungkin udah lemas,” katanya lagi.
Sampai di klinik, PS diminta untuk langsung dirujuk ke Rumah Sakit Rajawali lantaran di tempat tersebut tak ada persediaan oksigen.
Kala itu juga, Faisal langsung membawa PS ke Rumah Sakit Rajawali.
Saat itu ia melihat kondisi korban sudah pucat karena kehabisan oksigen dan darahnya terus mengalir.
“Saat di perjalanan ke rumah sakit, kami melihat ini anak pucet banget. Mungkin di perjalanan ke rumah sakit si anak sudah meninggal,” katanya lagi.
“Saya panik, tahunya di RS Rajawali itu sudah berceceran darah dan katanya sudah meninggal dunia,” sambungnya
No comments: