TRIBUNJATIM.COM - Ternyata inilah sosok perempuan yang menodongkan senjata api ke Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/10/2022) lalu.
Sosok perempuan tersebut bernama Siti Erlina yang ternyata ingin bertemu Presiden Jokowi untuk mengucapkan satu hal.
Terkait Ideologi Pancasila yang dianut Bangsa Indonesia, Siti Erlina memiliki tujuan tertentu meminta sang presiden mengubahnya.
Siti Erlina turut mengaku mendapatkan wangsit dari mimpinya menemui Presiden Jokowi.
Ia kemudian mempercayai bahwa wangsit tersebut merupakan jawaban dari Tuhan agar ia segera melaksanakan aksi nekatnya itu.
Siti Erlina wanita yang diamankan setelah menodongkan senjata api ( senpi ) ke arah aparat keamanan di sekitar Istana Merdeka akhirnya mengaku.
Ada tujuan khusus kedatangannya ke Istana Merdeka
Demi bertemu langsung dengan Jokowi, Siti Erlina merasa harus segera melaksanakan aksinya.
Seperti diketahui, publik dikejutkan oleh aksi nekat seorang wanita bercadar, Selasa (25/10/2022) pagi.
Identitas wanita itu pun terungkap, dia adalah Siti Elina warga Koja, Jakarta Utara.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara Siti Elina ternyata ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), maka bersikeras mesti dilarang Paspampres.
Sebab, Siti Elina ingin menyampaikan pada Jokowi jika ideologi yang dianut Indonesia salah.
"Indonesia ini (dianggap Siti Elina) salah karena dasarnya bukan Islam, tapi ideologinya Pancasila," kata Hengki, Rabu (26/10/2022) dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com.
Sementara, Kabag Banops Densus 88 Antiteror Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan, Siti Elina mendapat 'wangsit' atau petunjuk dari mimpi sebelum melancarkan aksinya.
Aswin menyebut, Siti Elina bermimpi seakan akan dirinya masuk surga.
Hal itu diutarakan Siti Elina kepada Densus 88 Antiteror saat dilakukan pemeriksaan dan ditanyai soal motif dirinya terobos Istana Merdeka.
"Yang bersangkutan berimimpi masuk surga. Sehingga berkesimpulan kalau dia harus menegakkan ajaran yang benar menurut dirinya," kata Aswin dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (26/10/2022) dikutip Tribun Jatim dari Wartakotalive.com.
Meski demikian Densus 88, masih terus mendalami motif nyata Siti Elina melakukan aksi tersebut.
Densus 88 akan melibatkan psikolog atau psikiater untuk mendalami kejiwaan dari Siti Elina yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat terungkap," kata Aswin.
Kabag Banops Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan Siti Elina mendapat 'wangsit' dari mimpinya sebelum melancarkan aksi berusaha terobos Istana Merdeka, Selasa (25/10/2022) kemarin.
Aswin menerangkan Siti Elina bermimpi bahwa seakan akan dirinya masuk surga dan neraka.
Hal itu diutarakan Siti Elina kepada Densus 88 AT menanyakan motif dirinya terobos Istana Presiden.
"Sehingga sampai pada kesimpulan kalau dia mau menegakkan ajaran yang benar menurut dirinya," kata Aswin dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (26/10/2022).
Siti Erlina merupakan perempuan yang tinggal di Jalan Sawal Raya, RT 13/RW 03, Kampung Mangga, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Nurjanah, istri Ketua RT 13/RW 03 Kelurahan Tugu Selatan, mengatakan Siti Elina merupakan seorang ibu rumah tangga.
Siti Elina disebutnya biasa disapa Lina.
Lina tinggal bersama suami dan kedua anaknya yang masih balita serta kedua orangtuanya.
"Keluarganya (Kakak-adiknya) berlayar. Keluarganya berlayar semua. Dia lima saudara. Yang satu sudah meninggal. Jadi tiga abangnya berlayar," kata Nurjanah, Selasa (25/10/2022).
Rumah Lina tampak rindang karena dipenuhi berbagai jenis tanaman bunga dan pohon jambu air yang menjulang.
Dari luar, kediaman Lina nampak dicat dengan dominasi warna merah muda dan bagian pintu berwarna kuning nanas.
Rumah lantai dua tersebut nampak sederhana dibandingkan dengan rumah-rumah di sisi depan dan sampingnya.
Meski begitu Densus 88, kata Aswin, masih terus mendalami motif nyata Siti Elina melakukan teror di lingkungan Ring 1 Istana Presiden sambil membawa senjata api.
Densus 88 akan melibatkan psikolog atau psikiater untuk mendalami kejiwaan dari Siti Elina yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat terungkap," kata Aswin.
Densus 88 menjelaskan Siti Elina terhubung dengan kelompok yang diindikasikan Hizbutahrir Indonesia (HTI) dan Negara Islam Indonesia (NII) melalui akun sosial media (Sosmed).
"Yang bersangkutan terhubung secara medsos media sosial kepada beberapa akun yang kita indikasikan sebagai akun eks HTI maupun dari NII atau Negara Islam Indonesia," ungkap Aswin.
Sejak pagi hingga menjelang sore hari sekira pukul 15.00 WIB, puluhan anggota kepolisian masih melakukan penjagaan ketat di kediamannya.
Meski tinggal di pemukiman yang cukup padat penduduk, Siti Elina diketahui tidak berbaur dengan masyarakat sekitar.
Kiswoko (36), tetangga Siti Elina menyebutkan bahwa Lina setiap harinya hanya terlihat berjalan mengelilingi pemukiman sekitar sembari membawa dua anaknya yang masih balita.
"Eggak pernah berinteraksi Mas, paling juga ketemu papasan nyapa sekadarnya saja," kata Kiswoko saat ditemui di kediamannya, Selasa.
Nurjanah pun membenarkan, bahwa Siti Elina tidak berbaur dengan masyarakat sekitar.
Tak hanya Lina, suaminya bernama Bahrul Ulum (37) juga merupakan sosok pendiam yang bekerja dalam bidang biro jasa.
"Iya tertutup juga suaminya. Jarang sosialisasi sama orang. Jadi kaya enggak kenal. Saya aja ketemu di jalan engga nyapa ini. Kalau istrinya ketemu pasti negor," ujarnya.
Tak hanya Lina, suaminya bernama Bahrul Ulum (37) juga merupakan sosok pendiam yang bekerja dalam bidang biro jasa.
"Iya tertutup juga suaminya. Jarang sosialisasi sama orang. Jadi kaya enggak kenal. Saya aja ketemu di jalan engga nyapa ini. Kalau istrinya ketemu pasti negor," ujarnya.
Adapun dua orang tersebut belakangan diketahui berinisial BU dan JM yang merupakan bagian dari Negara Islam Indonesia (NII) Jakarta Utara.
"Dimana BU dan JM ini memang diketahui sudah berbaiat kepada amir atau NII sehingga kemudian hasil koordinasi kita menyimpulkan bahwa penanganan ini harus juga menerapkan Undang Undang tentang penanggulangan terorisme," jelasnya.
Atas temuan ini, Densus 88 Antiteror masih menganalisis keterhubungan dengan jaringan teroris atau jaringan kelompok lain yang sejenis.
Selain itu Aswin menerangkan pihaknya saat ini juga sedang mendalami motif Siti Elina menerobos Istana Presiden dengan menodongkan senjata ke anggota Paspampres.
"Sehingga tidak semata mata dari keterangan dan nanti akan kita coba analisis dari fakta-fakta yang sudah ada," kata Aswin.
No comments: