SURYAMALANG.COM I BLITAR - Seorang perempuan, BN (40), warga Jalan Jagalan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, menjadi korban penipuan dengan modus gendam.
Sejumlah perhiasan dan uang tabungan milik korban ludes dikuras pelaku gendam. Akibatnya, korban mengalami kerugian mencapai Rp 130 juta.
"Kejadiannya kemarin (Selasa) sekitar pukul 12.30 WIB. Setelah sadar, korban melapor ke Polsek Srengat Polres Blitar Kota. Sekarang kasusnya masih dalam proses penyelidikan," kata Kapolsek Srengat, Kompol Yusuf, Rabu (23/11/2022).
Peristiwa penipuan dengan modus gendam berawal ketika korban sedang belanja di sebuah swalayan di Kelurahan Dandong, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (22/11/2022).
Korban tiba-tiba didekati seorang pria tak dikenal yang diduga pelaku yang berpura-pura bertanya soal pengepul telur asin.
Korban menjawab tidak tahu pengepul telur asin kepada pria tak dikenal itu. Saat bersamaan muncul seorang perempuan tak dikenal ikut menyambung obrolan antara korban dan pria tersebut.
Perempuan yang diduga satu komplotan dengan pria itu langsung menjawab kalau tahu pengepul telur asin dan siap untuk mengantarkan ke lokasi.
Perempuan itu juga berlagak sok akrab dengan korban dan mengajak korban ikut menemani ke pengepul telur asin dengan iming-iming kalau ada keuntungan dibagi dua.
Seperti kerbau dicucuk hidungnya, korban menurut ketika diajak komplotan pelaku naik ke mobil milik pelaku yang sudah parkir di depan swalayan.
Lalu, korban diajak keliling naik mobil dan berhenti di pinggir Jalan Raya Desa Bagelenan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Pelaku perempuan turun dari mobil dan tak lama kemudian balik ke mobil dengan berpura-pura membawa telur asin untuk ditunjukkan ke pelaku pria.
Setelah melihat telur asin ditunjukkan pelaku perempuan, pelaku pria seolah-olah tertarik dan berminat membelinya.
Tapi, semua itu merupakan skenario para pelaku untuk memperdayai korban. Selanjutnya mereka kembali ke dalam mobil dan mempreteli perhiasan milik korban.
"Pelakunya sekitar empat orang, dua laki-laki dan dua perempuan. Kasus penipuan ini seperti ada praktik gendamnya. Karena korban menurut ketika disuruh melepas perhiasannya oleh pelaku," ujar Kompol Yusuf.
Yusuf mengatakan, berdasarkan keterangan korban, saat di dalam mobil korban juga diminta membuka telapak tangan lalu pelaku seperti merapalkan kata-kata dari mulutnya.
Tak hanya perhiasan, pelaku juga menguras uang tabungan korban di ATM. Korban juga menurut ketika ditanya nomor pin ATM miliknya.
"Suami korban ini punya usaha bengkel motor. Korban yang memegang uangnya. Jadi uang tabungan di ATM korban juga diambil pelaku," ujarnya.
Dikatakan Yusuf, aksi pelaku terekam kamera CCTV di swalayan, tempat korban belanja. Dalam rekaman CCTV itu, ada dua laki-laki dan dua perempuan yang mendekati korban.
Ciri-ciri pelaku, satu orang laki-laki memakai pakaian warna putih, celana hitam dan membawa tas genggam warna hitam.
Satu orang laki-laki lagi memakai kaus oblong warna merah tua dan memakai songkok warna hitam. Sedang dua perempuan memakai jilbab.
"Mobil yang dibawa pelaku, yaitu Toyota Avanza warna hitam, tapi nopolnya tidak kelihatan di kamera CCTV," katanya.
Yusuf meminta kepada masyarakat yang mengetahui ciri-ciri pelaku segera melapor ke polisi.
Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada ketika berada di tempat keramaian. Masyarakat diminta tidak gampang percaya dengan orang tak dikenal yang sok akrab.
"Kami juga imbau masyarakat agar tidak memakai perhiasan berlebihan saat berada di tempat keramaian," ujarnya. (sha)
No comments: