TRIBUNJATIM.COM - Sosok AG, kekasih Mario Dandy Satriyo kini ketar-ketir dan ketakutan.
Perempuan yang masih berstatus pelajar ini cemas polisi menetapkan statusnya sebagai tersangka.
Kekasih Mario Dandy Satriyo yang masih berusia 15 tahun ini mengaku tak selfie dengan korban David.
Ia beralasan jika dirinyalah orang pertama yang menolong korban.
Seperti diketahui, publik baru saja digemparkan oleh ulah mantan anak pejabat pajak, Mario Dandy.
Ia menganiaya secara brutal putra pengurus GP Ansor yang bernama David.
Hal itu dilatarbelakangi aduan AG pada Mario Dandy, yang mengaku 'diganggu' David.
Mario Dandy sendiri adalah putra Rafael Alun Trisambodo, pejabat eselon III Ditjen Pajak Jakarta Selatan II.
Akibat kejadian tersebut, karier Rafael Alun pun kandas karena langsung dipecat Menkeu Sri Mulyani.
Bahkan akibat tekanan kuat, Rafael Alun juga mengundurkan diri dari statusnya sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Hal itu untuk memudahkan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas harta melimpah yang dimiliki, tanpa harus mencoreng institusi Ditjen Pajak.
Kini AG buka suara lewat kuasa hukumnya, Mangatta Toding Allo.
Ia mengatakan, kliennya adalah seorang pelajar yang baik dan tak tahu rencana Mario Dandy.
Yaitu Mario Dandy yang merencanakan aksi penganiayaan terhadap David di Pesanggrahan, Jakarta Timur.
Menurut Mangatta, kliennya tersebut pada saat kejadian dijemput Mario Dandy dan tersangka SLR setelah pulang sekolah.
"Waktu itu saksi anak ini (AG) lagi di sekolah, sudah pulang sekolah bersama tersangka (Mario), ini harusnya magang," ucap Mangatta kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2023) dikutip dari WartaKota.
"Dia akhirnya jemput AG, layaknya orang pacaran biasa," lanjutnya.
Mangatta juga mengklaim, kliennya tak mengetahui adanya rencana Mario Dandy yang akan menganiaya David.
Sebab rencana semula hanya ingin mengambil kartu pelajar milik AG, yang kala itu berada di tangan korban David.
"Hal ini juga bisa dikonfrontir ke saksinya atau tersangka S yang baru ditetapkan, bahwa semua ini serba mendadak," ujar Mangatta.
Menurut Mangatta, sesampainya di perumahan tempat tinggal teman David yaitu R, AG sudah menghubungi R.
AG disebut telah berbicara baik-baik, sehingga akhirnya mengambil kartu pelajar yang dimaksud.
"Kemudian ada serah terima kartu di situ," ujarnya.
"Tidak ada niatan misalnya memprovokasi atau menggiring itu ke sana," tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa kliennya tidak berswafoto (selfie) saat David terkapar usai dianiaya Mario Dandy.
Disebutnya, AG justru malah memberikan pertolongan untuk korban.
Yaitu dengan cara memegang kepala korban yang dianiaya pacarnya dan meminta bantuan.
"Pada saat korban ini sudah tergeletak, dia (AG) bukan selfie," kata Mangatta, Jumat (24/2/2023), mengutip Kompas.com.
"Dia memegang kepalanya (D) dan meminta pertolongan justru," lanjutnya.
Menurut Mangatta, AG tidak meminta Mario Dandy untuk melakukan penganiayaan terhadap korban.
AG justru berulang kali mengingatkan Mario Dandy agar tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap David.
"Klien kami tidak ada niatan untuk itu. Dan ini (penganiayaan) murni atas pilihan tersangka (Mario Dandy)," ujarnya.
Karena itu, Mangatta memohon kepada masyarakat agar tak lagi menjelek-jelekkan kliennya.
Mangatta juga menyatakan, nama AG harus dibersihkan.
MA Tarakanita 1 Jakarta.
AG terancam dikeluarkan oleh pihak sekolah usai terseret kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy.
"Dia nyaris di-DO (drop out) atas kejadian ini," kata Mangatta.
Pihak sekolah tempat AG mengenyam pendidikan juga sudah mengeluarkan surat pernyataan sikap terkait tindakan yang mereka ambil, sesuai dengan peraturan sekolah dan dengan mempertimbangkan Undang-undang (UU) Perlindungan Anak.
Dikutip dari Kompas.com, oleh karena itu, Mangatta bersama timnya akan memberikan klarifikasi kepada pihak sekolah dalam waktu dekat, agar AG tidak dikeluarkan dari sekolah Tarakanita.
"Pihak sekolah sudah memberikan pernyataan sikap dan mengundang orang tua untuk klarifikasi," ujar Mangatta.
"Kami sebagai tim penasihat hukum akan mengklarifikasi ini dengan jelas dan terang," lanjutnya.
"Namun hal ini tidak bisa jadi konsumsi publik karena banyak hal yang kami lindungi, apalagi AG masih anak-anak," tambah dia.
Sprei California Rumbai |
Tas Selimut |
No comments: