TRIBUNJATIM.COM - Perselingkuhan seorang mama muda dan suami orang berujung maut.
Mama muda di Jawa Tengah meregang nyawa di tangan sang selingkuhan.
Pilunya, jasad si mama muda ditemukan di kebun singkong.
Apa penyebab pembunuhan itu terjadi?
Sebelumnya, warga Dukuh Pencar, Rowosari, Kecamatan Limpung digegerkan dengan penemuan jasad berjas hujan di kebun singkong, Kamis (23/2/2023) pagi.
Jasad berjenis kelamin perempuan itu diketahui bernama Maghfiroh (25) warga Desa Pungangan Desa Wonokerso, Kecamatan Limpung.
Saat ditemukan, posisi jasad telentang dengan mulut mengeluarkan busa dan masih menggunakan jas hujan berwarna biru.
Tidak jauh dari tubuh korban, ditemukan sebuah helm.
Kapolsek Limpung, AKP Prisandi Tiar sebelumnya menjelaskan temuan jasad wanita tersebut ditangani pihak kepolisian, baik Polsek Limpung maupun Satreskrim Polres Batang.
“Setelah evakuasi, kita juga bersama Polres, melakukan olah kejadian perkara,” tutur AKP Prisandi Tiar.
Korban lalu dibawa di RSUD Kalisari Batang, untuk dilakukan pemeriksaan dan otopsi.
"Kami bersama Satreskrim Polres Batang masih berupaya keras mengungkap adanya temuan jasad di kebun singkong itu," tandasnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng.
Jajaran Satreskrim Polres Batang kemudian bergerak cepat mengungkap teka-teki kematian Maghfiroh.
Hasilnya, hanya membutuhkan waktu 17 jam jajaran Satreskrim Polres Batang menangkap pelaku.
Hal itu dibenarkan Kasatreskrim Polres Batang, AKP Andi Fajar saat ditemui di kantornya, Jumat (24/2/2023).
"Iya memang benar sudah ditangkap, dini hari tadi sekitar pukul 01.30, 17 jam sejak laporan," tuturnya.
Tersangka adalah Muta'alimin (22) warga Desa Jambangan, Kecamatan Bawang, yang merupakan teman dekat korban.
"Tersangka dan korban bekerja di tempat yang sama, mereka menjalin hubungan meski korban sudah punya suami dan tersangka sudah punya istri," kata Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun, pada Jumat (24/2/2023).
Saudi menambahkan, tersangka Muta'alimin tega menghabisi nyawa teman dekatnya itu karena terlilit utang di koperasi sebesar Rp 10 juta.
Pelaku juga sudah merencanakan pembunuhan tersebut dua hari sebelum kejadian.
Menurut Saufi, modus pelaku ke korban ikarena mereka sudah menjalin hubungan selama tiga tahun pelaku meminta Maghfiroh ke suaminya pulang telat karena lembur.
Setelah bertemu di sebuah indekos korban diantar pulang dan di tengah perjalanan korban dihabisi.
"Pelaku mencekik leher korban pada Kamis (23/2/2023) dini hari lalu menyeretnya ke kebun singkong dan sepeda motor diambil oleh tersangka," lanjut Saufi, dilansir dari Kompas.com ( grup TribunJatim.com ).
Usai membunuh korbannya, Muta'alimin lalu menitipkan sepeda motornya ke seorang teman di Kecamatan Bawang.
Tertangkapnya pelaku berawal dari penyidikan tim Reskrim Polres Batang dibantu Polda Jawa Tengah karena ada kejanggalan di leher korban.
"Sempat ramai di medsos Maghfiroh merupakan korban begal, namun setelah pengembangan ternyata mayat yang ditemukan merupakan korban pembunuhan," ujar dia.
Setelah melakukan penyidikan, akhirnya polisi mendatangi indekos pelaku.
Awalnya, tersangka mengelak melakukan pembunuhan terhadap korban.
"Ada jaket korban yang tertinggal di kamar indekos pelaku. Kemudian, di jaket milim tersangka terdapat sejumlah helai rambut panjang sehingga pelaku tidak bisa mengelak lagi," kata dia.
Di depan polisi, Muta'alimin mengaku nekat menghabisi nyawa selingkuhannya itu karena gelap mata akibat utang.
Ia memang sudah merencanakan pembuhunan agar bisa mendapatkan sepeda motor korban.
"Saya banyak utang, di tempat sepi saya cekik terus mayatnya ditarik ke kebun," ujar Muta'alimin.
Pelaku yang sudah merencanakan pembunuhan tersebut dikenai Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.
Tas Selimut Pink Fanta |
No comments: