Kediri (beritajatim.com) – Jasad Djupri (58) warga Desa Pojok Kecamatan Ngantru akhirnya ditemukan di aliran Sungai Brantas Desa Muneng Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. Sebelumnya, Djupri dilaporkan terseret aliran Sungai Brantas Desa Batokan Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung saat mencari ikan (pladu).
Kapolsek Purwoasri AKP Irfan Widodo membenarkan terkait adanya penemuan sosok jasad di wilayahnya. Pihaknya menerima laporan dari Tim Basarnas Trenggalek yang sedang melakukan pencarian orang hilang terseret arus Sungai Brantas.
“Saat itu, tim Basarnas menemukan seorang laki-laki dalam keadaan meninggal dunia tersangkut bambu di aliran Sungai Brantas Desa Muneng Kecamatan Purwoasri,”terang AKP Irfan, Kamis (9/3/2023).
Jasad Djupri pada saat ditemukan dalam keadaan terapung tersangkut pohon bambu yang menjulang ke sungai. Selain itu, juga hanya memakai celana dalam wanita dan wajah sudah tidak dapat dikenali.
“Korban langsung dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri untuk dilakukan identifikasi bersama tim Inafis Polres Kediri,” tutur Kapolsek.
Dengan adanya kabar penemuan mayat tersebut di Purwoasri, lanjut disampaikan AKP Irfan, pihaknya langsung menghubungi keluarga korban. Hal itu dilakukan untuk memastikan apakah benar jasad tersebut keluarganya. “Iya benar jasad yang ditemukan atas nama Djupri warga Tulungagung,”ucap Kapolsek.
Kapolsek mengungkapkan, pihak keluarga mengenali korban mengetahui ciri-ciri pada yaitu gigi depan ompong, rambut botak dan ada tahi lalat di punggung serta memakai celana dalam wanita. “Pihak keluarga menolak jika korban dilakukan otopsi. Kemarin jasad sudah diserahkan ke pihak keluarga,”ungkap Kapolsek.
Sementara, Djupri (58) warga Dusun Dlangkup Desa Pojok Kecamatan Ngantru terseret aliran Sungai Brantas saat mencari ikan pada Selasa (7/3/2023). [nm/kun]
No comments: