Selesai Ngaji Bocah SD di Blitar Dibacok Teman Sendiri, Dipicu Olokan, NA Layangkan Sabit dari Dapur
TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa mengerikan dialami oleh seorang bocah SD di Blitar, Jumat (10/3/2023).
Selesai mengaji di sebuah masjid, seorang bocah SD mengalami luka bacok karena ulah temannya sendiri.
Bocah SD yang mengalami pembacokan itu dipicu karena olokan yang biasa dilakukan para anak-anak seusianya.
Akibat kepalang emosi, bocah SD di Blitar tersebut dibacok teman menggunakan sabit yang diambil dari dapur.
Berikut kronologi yang diungkap polisi.
Ga (13), bocah kelas 5 SD asal Desa/Kecamatan Gandusari, Blitar, Jawa Timur, mengalami luka bacok yang cukup parah di lengan kanannya akibat ditebas dengan sabit oleh Na (14), yang satu kampung dengan korban.
Orang tua korban yang tak terima pun melapor ke Polres Blitar.
Meski begitu, polisi belum mengamankan pelaku.
"Sampai saat ini kami masih melakukan pemeriksaan-pemeriksaan dan belum melakukan tindakan pengamanan. Yang kami amankan, baru sabit dan baju koko korban," kata Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Tika Puspitasari, Minggu (12/3/2023).
AKP Tika Puspitasari mengatakan, dari pemeriksaan saksi-saksi, terkuak jika kejadian itu diawali saling ejek.
Hal sepele karena hanya saling ejek, emosi teman dari Ga langsung memuncak hingga nekat memasuki dapur dan menenteng sabit.
AKP Tika Puspitasari mengatakan, dari pemeriksaan saksi-saksi, terkuak jika kejadian itu diawali saling ejek saat keduanya bermain sepak bola.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (9/3/2023) sore, dan dilaporkan orang tua korban ke polisi pada Jumat (10/3/2023).
Korban yang mengalami luka bacok cukup lebar dan dalam, hingga Minggu (12/3/2023) masih dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar.
"Iya, memang demikian (itu dilaporkan orang tua korban sendiri)," ungkapnya.
Kejadian bermula saat anak-anak yang masih satu kampung itu bermain sepak bola di halaman pesantren setelah mengaji.
Karena itu, mereka masih mengenakan baju koko saat bermain sepak bola.
"Habis mengaji. Namanya anak-anak ya begitu itu," tuturnya.
"Habis mengaji. Namanya anak-anak ya begitu itu," tuturnya.
Tak disangka, Na datang kembali dengan menenteng sabit dan langsung menyerang korban, hingga langsung ambruk bersimbah darah.
Korban yang terluka kemudian ditolong warga.
Korban kemudian diselamatkan, dan orang tuanya pun membuat laporan peristiwa tersebut ke polisi.
Kekerasan yang dilakukan para remaja dan bocah memang belakangan ini sedang menjadi perbincangan tersendiri.
Arya Saputra seorang siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor yang tewas dibacok di lampu merah Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, pada Jumat (10/3/2023) lalu terekam oleh dashcam mobil.
Dalam rekaman video dashcam dari milik pengendara mobil yang melintas, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB
Pagi itu, terlihat beberapa pelajar SMA yang masih menggunakan seragam putih abu sedang berada di tengah trotoar jalan.
Diketahui, mereka adalah Arya Saputra dan teman-temannya yang hendak menyebrang jalanan tersebut.
Ketika berada di tengah trotoar, terlihat ada tiga orang tak dikenal yang juga memakai celana SMA dengan menggunakan sepeta motor berjenis Honda PCX dari arah Kota Bogor.
Untuk ciri-ciri tampilannya, ketiganya menggunakan jaket dan sweeter.
Lalu, untuk pengemudinya menggunakan jaket berwarna hitam, lalu penumpang di tengah berwarna putih dan yang paling belakang berwarna hitam serta memakai topi kuning.
Tiba-tiba saja orang yang berada di motor Honda PCX itu membacok salah satu dari pelajar SMA yang sedang menyebrang.
Ternyata yang terkena sabetan senjata tajam adalah Arya Saputra.
Saat itupun teman-temannya langsung kaget melihat kejadian itu.
Ditambah dengan kondisi temannya yang terkena sabetan senjata tajam cukup memprihatinkan.
Lalu, para pelaku itu langsung kabur ke arah Jalan Raya Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Rekaman video dahscam milik pengendara yang bernama William Sangga itupun viral di media sosial.
Bahkan, di akun Instagram bogor24update, William Sangga pun berkomentar bahwa saat itu dirinya melihat salah satu pelajar SMA yang sedang menyebrang tampak memegangi pipinya.
Menurut kesaksian pemilik dacshcam, William Sangga, ketika itu seorang pelajar langsung memegangi pipinya.
"Yang saya lihat korban langsung pegang pipi sebelah kiri buat nahan darah yg ngalir keluar," katanya.
Bahkan, setelah terkena sabetan senjata tajam, korban sempat berjalan untuk menyebrang jalan.
Tak lama setelah berada di pinggir jalan, iapun terjatuh dan tewas di lokasi tersebut.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menjelaskan bahwa saat itu korban sedang menyebrang jalan dengan temannya.
"Jadi dia sedang menyeberang, habis itu ya luka. Dia nyeberang bersama teman," tandasnya.
Korban yang bersekolah di SMK Bina Warga 1 Kota Bogor ini tewas disabet senjata tajam.
Lalu, menurut warga sekitar, Ander mengungkapkan, mulanya korban akan menyebrang di lampu merah Simpang Pomad.
Korban saat itu berlima dan satu diantaranya masih menunggu di lampu merah.
"Jadi anak sekolah 5an mau nyebrang, yang satu nunggu lampu merah," kata Andre dijumpai di lokasi.
Saat itu, korban dengan teman-temannya menyebrang dari arah Cibinong.
Lalu, ada tiga pelajar lain menggunakan sepeda motor dan membacoknya.
"Yang ngebacok dari arah Cibinong ke Bogor ada 3 orang. Disabet dari belakang. Pakai motor semua. Satu motor 3 orang. Pakai pedang," jelasnya.
Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengaku pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku pembacokan tersebut.
"Sudah kita ketahui," kata Bismo.
Pihak kepolisian pun kini tengah memburu pelaku pembacokan yang menewaskan satu orang pelajar SMA itu.
"Segera kita tangkap pelakunya," kata Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.
No comments: