TRIBUNJATIM.COM - Soerang istri tolak permintaan suami untuk masak ayam saat sahur karena capek.
Namun sang istri malah dibacok suaminya sampai tewas karena tolak masak ayam.
Sang istri sendiri sempat ketakutan lihat suami bacoki pohon pepaya saat sahur.
Aksi pembunuhan ini pun terjadi sambil disaksikan ibu sang istri.
Diketahui kejadian ini dialami seorang suami di Kabupaten Pesawaran, Lampung, yang membacok istrinya hingga tewas.
Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo mengatakan, peristiwa ini terjadi di Desa Trirahayu, Kecamatan Negeri Katon, Senin (17/4/2023), sekitar pukul 02.00 WIB.
Korban bernama Endang Suwarsih (30) tewas dengan luka bacok di sekujur tubuh setelah suaminya, Ardiansyah (32), mengamuk.
"Pelaku adalah suami dari korban, pelaku mengamuk karena korban sempat menolak memasak sahur," kata Pratomo saat dihubungi, Senin (17/4/2023) petang, mengutip Kompas.com.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), peristiwa tersebut berawal saat keluarga ini hendak santap sahur.
Pelaku alias si suami menyembelih ayam lalu menyuruh sang istri untuk memasaknya.
"Korban sempat menolak dengan alasan capek. Tetapi pelalu langsung naik pitam," kata Pratomo.
Pelaku yang marah keluar dari rumah lalu membacoki pohon pepaya menggunakan golok.
Sang istri yang melihat amukan suaminya tersebut lalu merasa takut.
Ibu korban atau mertua pelaku lalu membantu dengan memasak ayam seperti permintaan pelaku tersebut.
"Korban kemudian menawarkan pelaku untuk makan. Tetapi pelaku sudah terlanjur marah," kata Pratomo.
Berita Lainnya : Ada Salat Tarawih Cepat di Blitar, 20 Rakaat Bisa Selesai dalam Waktu 10 Menit, Jemaah: Mantab
Pelaku lalu mengejar korban hingga ke halaman rumah dan membacoknya berulang kali menggunakan golok.
Pratomo mengatakan, korban mengalami luka bacok di dahi, lengan dan kepala bagian belakang.
"Pelaku sudah kita tahan di Mapolres Pesawaran," kata Pratomo.
Sementara itu ibu dua anak di Surabaya berinisial NNZ (37) dibakar oleh suami sirinya dikabarkan meninggal dunia.
Korban meninggal dunia sekitar pukul 04.00 WIB, Senin (17/4/2023), saat tengah menjalani proses penanganan medis di IGD RSUD dr Soetomo Surabaya.
Ia meninggal akibat luka bakar 90 persen yang dialaminya, setelah menjalani masa perawatan medis kurun waktu empat hari, sejak Jumat (14/4/2023).
Tetangga korban, Atin (51) mengatakan, kabar duka tersebut diperolehnya dari beberapa anggota keluarga korban yang menunggu korban di RS, selepas waktu salat subuh, sekitar pukul 05.54 WIB.
Kini jenazah korban telah dibawa dan dimakamkan oleh pihak keluarganya ke Kabupaten Malang.
"Tadi pagi jam 04.05, saya mendapat kabar dari keluarga yang jaga korban kebakaran di RS, mengabarkan kalau korban (NNZ) sudah meninggal."
"Langsung dibawa ke Malang," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (17/4/2023).
Atin juga mengungkap kondisi anak pertama NNZ, laki-laki berinisial DRLS (17).
Atin mengatakan, ternyata DRLS masih dalam keadaan tidak sadarkan diri atau koma karena mengalami luka bakar 95 persen.
Ia masih menjalani penanganan medis di IGD RSUD dr Soetomo Surabaya hingga Senin (17/4/2023).
"Masih koma (anak pertama DRLS)," jelasnya.
Sedangkan, kondisi kesehatan anak kedua NNZ laki-laki berinisial AB (8), hanya mengalami luka bakar ringan di kedua tangan.
Kondisinya kini diketahui masih stabil untuk menjalani perawatan di rumah.
Sehingga, ungkap Atin, sehari setelah kejadian, AB telah dibawa anggota keluarga di Kabupaten Malang.
"(Anak kedua AB) Dibawa keluarga ke Malang, satu hari setelah kejadian," pungkasnya.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri, Ipda Bambang Setiawan membenarkan, korban NNZ telah dikabarkan meninggal dunia di tengah proses perawatan di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Pihaknya telah melakukan pengawalan untuk proses penyerahan jenazah kepada pihak keluarga korban.
Mengenai penanganan hukum kasus tersebut, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.
"Benar (korban meninggal dunia). Masih penyelidikan," ujar Bambang saat dihubungi TribunJatim.com
Sprei Bonita |
Jual Spunbun |
No comments: