TRIBUNJATIM.COM - Nasib pilu dialami calon pengantin yang tewas saat antarkan undangan, pernikahan pun batal digelar.
Padahal dekorasi sudah terpasang, calon pengantin wanita tewas kecelakaan diserempet mobil saat antar undangan.
Kini mempelai pria nangis pilu mengetahui sang calon istri yang akan dinikahinya telah tiada.
Bagaimana kejadian selengkapnya?
Kisah pilu ini dialami Wahyuniar (33), calon pengantin yang mengalami kecelakaan dan meninggal dunia di Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).
Padahal Uni, sapaan akrabnya, ini akan melangsungkan resepsi pernikahan pada 3 Juli 2023 mendatang.
Rumahnya pun sudah dihiasi dekorasi pernikahan dan undangan telah disebarkan pihak keluarga.
Calon pengantin wanita menjadi korban kecelakaan saat pulang dari Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) Majene.
Uni ke Unsulbar Majene untuk meminta izin ke atasannya, sembari mengantarkan undangan kepada teman-temannya.
Saat perjalanan pulang, takdir berkata lain, ia menghembuskan napas terakhirnya di Puskesmas.
"Sempat dibawa ke Puskesmas terdekat saat mengalami kecelakaan, tapi nyawanya tidak tertolong," ujar paman Uni, Sapyuddin, saat ditemui Tribun Sulbar di rumah duka.
Rumah yang akan ditempati resepsi pernikahannya pun dibalut duka oleh sanak keluarga.
Para tetangga dan rekan kerjanya tak kuasa menahan tangis saat melihat jenazah korban.
Tak terkecuali calon pengantin pria bernama Zakaria.
"Calon pengantinnya juga sudah datang, tak kuasa menahan tangisannya," lanjut Sapyuddin.
Ia mengatakan, Uni berencana ke Kantor Catatan Sipil di Polewali untuk mengurus kartu identitasnya.
Selain itu ia juga hendak bertemu dengan calon suaminya yang baru tiba dari Kalimantan.
Zakaria baru saja tiba di Pelabuhan Parepare, Sulawesi Selatan, pada Senin (26/6/2023), di hari Uni mengalami kecelakaan usai menempuh perjalanan via kapal dari Kalimantan.
Dia baru akan menempuh perjalanan selama dua jam 55 menit, atau 122,9 km dari Parepare ke Polman, untuk menemui calon istrinya.
Saat tiba di Parepare, Zakaria sempat bicara lewat telepon dengan Uni.
Kemudian ketika dalam perjalanan ke Polewali Mandar, Zakaria kembali menghubungi Uni.
Namun kali ini telepon genggam Uni sudah tidak aktif lagi.
Selama ini mereka berdua memang hanya berkomunikasi lewat sambungan telepon.
Kabarnya kedua calon pengantin tersebut belum sempat bertemu sekalipun.
Sapyuddin mengatakan, Uni terkenal di kalangan masyarakat sebagai sosok yang ramah.
"Dia murah senyum, ramah dan dikenal mudah berbaur di kalangan masyarakat," ungkapnya.
Ia menambahkan, selain hendak menikah, Uni juga rencananya mau melanjutkan pendidikan Sarjana alias Strata Satu (S1).
Pihak keluarga pun, lanjut Sapyuddin, sangat terpukul dengan musibah yang dialami Uni tersebut.
Zakaria yang mendapat kabar musibah yang menimpa Uni langsung datang ke rumah calon pengantin.
Videonya sempat pula viral beredar di sosial media saat Zakaria memeluk jenazah calon istrinya di rumah duka.
Momen tersebut menjadi pertemuan pertama dan terakhir keduanya.
Kisah serupa kecelakaan merenggut nyawa si calon pengantin juga terjadi di Sulawesi Utara (Sulut).
Diketahui calon pengantin wanita mengalami kecelakaan di ruas jalan tol Manado-Bitung, Selasa (20/6/2023).
Korban merupakan seorang perempuan berinisial DS atau Delisbeth F Sarinda (28), warga Kecamatan Madidir, Kota Bitung, Sulut.
Diketahui korban rencananya akan menikah dalam beberapa hari ke depan.
Kasi Humas Polres Bitung, Ipda Iwan Setiyabudi menjelaskan, kecelakaan lalu lintas tunggal tersebut terjadi di jalan tol Manado-Bitung KM 37+200 dekat gerbang keluar Bitung, Kelurahan Bitung Barat Dua/Kolombo, Kecamatan Maesa, Kota Bitung, sekitar pukul 14.15 WITA.
"Korban seorang perempuan berinisial DS (28), warga Kecamatan Madidir, Kota Bitung. Korban mengalami luka sangat parah bagian badan dan meninggal dunia. Korban posisi duduk di samping sopir," jelasnya, Rabu (21/6/2023), dikutip dari Kompas.com.
Korban menumpangi mobil minibus Suzuki Ertiga warna putih bernomor polisi DB 1070 CI.
Mobil dikemudikan oleh Krisna S W dengan membawa empat orang penumpang, yang terdiri tiga orang dewasa dan satu anak kecil.
Mobil bergerak dari arah Manado menuju ke arah Bitung.
Saat melintas di KM 37+200 yang sudah berhadapan dengan gerbang tol diduga sopir mengalami kelelahan dan mengantuk sehingga sempat lepas kontrol.
Diduga sopir tertidur sekitar dua detik.
"Mobil keluar dari badan jalan tol masuk ke bahu jalan dan menabrak besi pelindung yang berada di sisi kiri jalan."
"Sehingga besi tersebut menusuk bodi depan mobil tembus ke dalam kemudian menusuk tubuh penumpang yang duduk di samping sopir hingga menembus tubuhnya sampai mengalami luka sangat parah dan meninggal dunia," ungkapnya.
Lanjut Iwan, setelah menerima laporan polisi, pihaknya langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP).
"Sudah mengamankan atau tindakan pertama di tempat kejadian perkara (TPTKP), melakukan olah TKP, membuat gambar TKP, mencari saksi-saksi, dan mengamankan barang bukti," katanya.
Kepergian Deli membuat Stenly Kalesaran dari Sten Lee Bridal and Decoration diselimuti kesedihan.
Pasalnya sang klien yang akan melangsungkan pernikahan pada Jumat (23/6/2023), mengalami musibah kecelakaan lalu lintas dan meninggal.
Almarhumah rencanannya akan melangsungkan pernikahan dengan calon suaminya, Andre Walewangko (26)
"Sedih, pengantin wanitanya meninggal dunia," kata Stenly saat di hubungi Tribun Manado, Selasa (20/6/2023) malam.
Stenly Kalesaran melakukan komunikasi terakhir dalam pertemuan meething persiapan di sebuah cafe di Kota Bitung dengan ibu dari Andre Walewangko.
Sten Lee Bridal and Decoration dipercayakan meng-handle beberapa iten jelang pernikahan, hari pernikahan, dan sesudah pernikahan.
Persiapan akhir yang dilakukan Sten Lee Bridal and Decoration adalah mencetak foto untuk Wedding Gakery dan pita bunga.
"Saya dapat informasi ini ketika sedang di jalan. Ada kecelakaan di tol, dan ada korban meninggal yaitu Deli," tandasnya.
Sementara itu, dari penelusuran, Deli dan pasangannya baru saja melangsungkan proses bacaan di Gereja GMIM Ora Et Labora Papusungan, Kelurahan Papusungan, Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung.
Rencanannya pernikahan Almarhumah Deli dan calon suami Andre akan berlangsung di resotan Nyiur Melambai Manado.
Sebelum resepsi pernikahan, kedua mempelai akan diteguhkan dan berkati dalam nikah yang kudus di Gedung Gereja GMIM Kinamang Kairagi II Kota Manado.
Almarhumah Deli merupakan Pelayan Khusus Penatua Jemaat Germita Bukit Moria Bitung.
Ia adalah anak dari mantan Ketua BPMJ Masamala Alude, almarhum Imanuel Sarinda.
No comments: