SURYAMALANG.COM|MALANG - Kecintaan tinggi terhadap hewan penyu membuat Sutari mengabdikan diri untuk melestarikan hewan dilindungi terus.
Kerentanan hidup penyu akibat kerusakan alam memanggil hati Sutari untuk melindungi hewan bernama latin Chelonioidea tersebut.
"Saya begitu mencintai penyu. Rasa kasih sayang yang jadi motivasi saya untuk melesatarikan penyu," ujar Sutari ketika ditemui di Pantai Bajulmati, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang pada Kamis (18/8/2022).
Kendati mengaku tak mendapat keuntungan finansial dari pelestarian penyu, Sutari percaya karma baik akan kembali ke manusia jika telah menolong makhluk hidup.
"Alam juga menjadi lestari, terumbu karang terlindungi dan ikan-ikan jadi banyak. Inilah simbiosis dari sebuah konservasi. Tidak terpaku pada materi semata," ungkap Sutari.
Pria kelahiran 1974 asal Gendagan ini bercerita memulai konservasi penyu pada tahun 2009. Sutari ingin memperbaiki kondisi alam di sekitarnya agar penyu dapat berkembang biak dan hidup lebih baik.
"Dibilang kondisi alam 70 persen sudah rusak. Kami ingin di pesisir, tanaman yang kami akan pulihkan. Kami berharap dapat mengurangi dan memperbaiki kerusakan alam," ujar Sutari.
Barulah pada tahun 2018, Sutari mendapat dukungan dari masyarakat dan membentuk Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC). Sutari menggandeng generasi muda untuk ikut serta dalam pelestarian lingkungan.
"Makanya kami gandeng generasi muda. Kelestarian alam dan konservasi, edukasi-edukasi ini yang kami masifkan," ungkapnya.
Sutari menegaskan, pihaknya terus menjaga penetasan telur penyu agar dapat selamat di alam liar.
Terakhir, secara pendanaan, Sutari mengapresiasi pihak-pihak yang telah membantu kelestarian alam di wilayah pesisir Bajulmati.
"Alhamdulillah banyak yang membantu," tutupnya.
No comments: