SURYAMALANG|LUMAJANG - Hampir setiap hari Kabupaten Lumajang diguyur hujan. Intensitasnya pun cukup lebat.
Oleh karena itu, sudah semustinya peringatan BMKG soal ancaman bencana hidrometeorologi benar-benar perlu diwaspadai.
Dampak yang sudah terlihat di kawasan lereng Gunung Semeru. Akibat diguyur hujan seharian, debit air Sungai Glidik di Desa Purorejo, Kecamatan Tempursari meluap.
Kejadian ini membuat 102 rumah di desa tersebut terendam banjir. Bahkan, dua rumah di kawasan perbukitan itu longsor.
Arif Camat Tempursari mengatakan, Sungai Glidik Senin terjadi banjir Senin siang (17/10). Luapan air sungai mengakibatkan arus sungai menjadi deras.
Bahkan, saking derasnya, sejumlah pohon sengon yang tertanam dekat tanggul Sungai Glidik, menjadi tumbang.
"Tapi Alhamdulillah semua selamat. Warga sudah mulai mencoba menyelamatkan harta bendanya," kata Arif.
Kondisi warga saat ini masih diselimuti rasa ketar-ketir. Pasalnya, peristiwa banjir itu, mengakibatkan tanggul Sungai Glidik terkikis 5 meter. Tanggul yang terkikis itu, kini kondisinya hanya tinggal gundukan pasir.
"Ini kalau kalau hujan lagi air rawan meluber ke pemukiman lagi," ujarnya.
Jika ketinggian sungai sudah melebihi tanggul, otomatis air meluber ke pemukiman. Bahkan, sangat memungkinkan saat banjir melanda tidak hanya Desa Sidorejo yang terdampak.
Namun, Desa Tegalrejo juga bisa ikut terendam.
"Saya mohon tanggul jebol ini segera ditangani. Kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan, sedangkan datangnya bencana tidak sulit diprediksi," pungkasnya
No comments: