Datangi Dukun, Ibu di Banyuwangi Heran Perut Anak Kaku dan Tidak Haid, Makin Syok Tahu Pelakunya

 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang ibu di Banyuwangi, Jawa Timur mendapatkan kesimpulan yang tak diduga-duga setelah mendatangi dukun.

Ibu satu ini merasa curiga dengan keadaan anaknya yang ganjil.

Kejanggalan itu karena perut anak membesar ditambah dengan kondisi bahwa siklus menstruasi sang anak tidak teratur.

Kejahatan akhirnya terungkap.

Ibu ABG usia 14 tahun itu menaruh curiga dan memeriksakan sang anak ke dukun.

Sebelum akhirnya sang ibu mendapat jawaban atas kecurigaannya ketika pergi ke bidan terdekat.

Seorang ABG 14 tahun di Banyuwangi menjadi korban rudapaksa.

Akhirnya hal itu diketahui oleh sang ibu setelah menaruh kecurigaan mendalam dengan apa yang dialami sang anak.

Berulang kali mengeluh sakit di bagian perut, ABG 14 tahun ini membuat ibunya berkeputusan membawanya ke dukun bayi.

Sesampainya di dukun bayi, malahan ibu ini diminta untuk memeriksakan ke bidan.

Ternyata benar kecurigaan ibu korban bahwa anaknya itu hamil.

Lalu siapakah sosok ayah dari bayi itu?

Awalnya, ibu korban mengajak putrinya untuk memeriksa diri ke dukun bayi.

"Saat dicek dukun bayi, perut korban katanya kaku. Lalu dukun bayi menyarankan agar korban diperiksakan ke bidan," lanjutnya.

Atas dasar itu, ibu korban langsung membawa anaknya ke bidan.

Setelah diperiksa bidan itulah sang ibu tahu bahwa anaknya sudah pernah berhubungan badan.

Sontak, sang ibu kaget mendengar penjelasan bidan.

Pikiran ibu itupun kalut kemana-mana menebak siapa yang tega menghamili putrinya yang usianya bahkan belum 15 tahun.

Ia pun mendesak anaknya untuk bercerita jujur soal kondisinya yang sebenarnya.

"Korban akhirnya mengaku bahwa ia pernah dicabuli oleh pelaku," kata Sudarso.

Pelakunya ternyata merupakan tetangga korban sendiri.

Kapolsek Wongsorejo AKP Sudarso mengatakan, pelaku rudapaksa adalah DR (35), warga Kecamatan Wongsorejo.

Aksi ABG dirudapaksa tetangga terjadi di rumah nenek korban

Selama ini, korban tinggal di sana bersama sang nenek.

"Korban diperdaya oleh pelaku," kata Sudarso, Rabu (18/1/2023).

Pencabulan itu, lanjut Kapolsek, terungkap setelah ibu korban merasa curiga siklus menstruasi sang putri tak lancar.

Dari kecurigaan itu, ibu korban mengajak putrinya untuk memeriksa diri ke dukun bayi.

Mengetahui fakta itu, ibu korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Wongsorejo.

Hasil pendalaman polisi, pelaku melakukan aksi tersebut saat rumah nenek korban sepi.

Sang nenek sering meninggalkan korban di rumah sendiri.

"Neneknya setiap hari pergi ke sawah,"

"Dan rumah pelaku tak jauh dari rumah nenek korban,"

"Sejak orang tuanya berpisah, korban tinggal bersama neneknya," lanjut dia.

Dengan bukti yang cukup, polisi bergerak menangkap tersangka.

Di hadapan aparat, tersangka juga mengakui perbuatan bejatnya.

"Tersangka kami amankan di hari yang sama dengan pelaporan kasus itu," tambahnya.

Polisi menjerat tersangka dengan Pasal 81 ayat (1) dan ayat (2) atau Pasal 82 ayat (1) dan (2) UURI 17/2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UURI 1/2016 tentang Perubahan Kedua atas UURI 23/2002 tentang Perlindungan Anak. (Afla/TribunJatim.com)

Korban pencabulan terhadap anak di bawah usia sampai hamil memang kerap terjadi.

Di media sosial belakangan juga viral di media sosial, kisah seorang ibu yang mendapati anaknya dihamili anaknya yang lain.

Kisah bocah perempuan hamil delapan bulan ini viral setelah diunggah oleh akun TikTok @mommychutela.

Bahkan disebut jika keluarga dari gadis berusia 12 tahun tersebut sampai diusir warga.

Bagaimana kelanjutan kasus rudapaksa tersebut?

Diketahui kasus ini mencuat setelah @mommychutela membagikan video seorang gadis 12 tahun yang namanya disamarkan jadi Bunga.

Bocah tersebut hamil di usia yang masih muda karena jadi korban rudapaksa kakak kandung.

Sementara pengunggah yang bernama Henny membagikan video saat dirinya menjemput Bunga untuk dibawa ke rumahnya.

Melansir Tribun Jateng, Henny mengaku mau merawat Bunga.

Kemudian Henny juga membagikan kegiatan Bunga saat melakukan pemeriksaan USG di dokter.

"Di usia nya yang Sama spt anak Sulungku, 12 tahun..anakku sibuk dgn aktifitas nya sbg pelajar kls VII,,bermain dgn Happy,,sbgimana harus nya mnkmati masa remaja di dekat.

Dia terpaksa harus sendiri tnp ortu nya yg jauh bkerja..Melakukan pkrjaan pribadi nya,, dimana harus nya dia istirahat dgn kondisi dia saat ini,," tulis si pengunggah.

Henny pun merawat Bunga dengan bantuan adik ipar dan keponakannya yang seorang perawat.

Meskipun Bunga bukan anak kandungnya, namun Henny memperlakukan Bunga dengan baik.

Apalagi saat ini Bunga sudah dalam kondisi hamil tua.












Sumber : https://jatim.tribunnews.com/2023/01/18/datangi-dukun-ibu-di-banyuwangi-heran-perut-anak-kaku-dan-tidak-haid-makin-syok-tahu-pelakunya?page=4







Datangi Dukun, Ibu di Banyuwangi Heran Perut Anak Kaku dan Tidak Haid, Makin Syok Tahu Pelakunya Datangi Dukun, Ibu di Banyuwangi Heran Perut Anak Kaku dan Tidak Haid, Makin Syok Tahu Pelakunya Reviewed by wongpasar grosir on 10:58 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.