Istri Bahagia setelah Suami Selingkuh, Sadar setelah Baca Chat WA, Kini Makin Harmonis: Penyembuhan

TRIBUNJATIM.COM - Seorang istri merasa lebih bahagia setelah perselingkuhan suaminya.

Rupanya, perselingkuhan sang suami malah menyelamatkan rumah tangga mereka.

Apa yang terjadi?

Pasangan itu berasal dari Orlando, Florida, Amerika Serikat.

Dikutip dari Mirror.co.uk pada 17 Maret 2023, si istri bernama Charity Craig suatu hari tak sengaja membaca WhatsApp (WA) di ponsel suaminya.

Dari situ ia tahu bahwa suaminya berselingkuh.

Setelah mengetahui perselingkuhan suaminya, Charity Craig merasa sangat terpukul, namun akhirnya memutuskan untuk memperbaiki diri dan memaafkan suaminya.

Kini ia pun bahagia.

Menurut Charity, perselingkuhan tersebut malah menjadi hal terbaik yang pernah terjadi dalam pernikahan mereka.

Karena hal tersebut memaksa mereka untuk menghadapi pola-pola beracun dan memperbaiki diri.

Dia sekarang melatih pasangan lain yang mencoba mengatasi perselingkuhan dan mendorong mereka untuk fokus pada penyembuhan dan pertumbuhan mereka sendiri.

Pada tahun 2012, Charity menemukan bahwa Matt berselingkuh dengan seseorang yang ia temui di tempat kerja.

Dia mengatakan bahwa dia menemukan banyak pesan teks dari wanita lain saat memeriksa ponselnya.

"Awalnya cukup ramah, dia mulai bertingkah mencurigakan dan saya mulai menguntit setiap gerak-geriknya, semuanya meledak dari sana," katanya, dilansir TribunJatim.com dari TribunnewsMaker.

Matt mengatakan dirinya selingkuh karena terlalu stres akibat sangat sibuk bekerja.

"Saya bekerja lebih dari 60 jam seminggu dalam posisi stres yang tinggi, saya menghabiskan lebih banyak waktu di tempat kerja daripada dengan keluarga saya," ujarnya.

"Saya berjuang antara keluarga dan impian saya untuk mengejar karier musik. Saya tidak ingin kehilangan keluarga saya, dan saya tidak ingin menyakiti wanita lain," katanya.

Charity menambahkan hal ini sangat menghancurkaannya, namun dirinya masih bisa bangkit.

"Hal itu menghancurkan segalanya, tetapi kami berada di tempat yang tidak sehat dan toxic," ujar Charity.

"Itu sangat menghancurkan dan menghancurkan seluruh dunia Anda, saya ditendang ke dalam air yang berputar-putar hitam dan saya tidak tahu ke arah mana," tambahnya.

"Saya pergi dan melakukan terapi, Matt juga melakukannya," lanjutnya.

"Sekarang kami lebih bahagia dari sebelumnya," katanya.

Sebagai tanggapan, Charity mengkonfrontasi Matt tentang perselingkuhan tersebut, dan dia memutuskan untuk tetap bersama istri dan anak-anaknya meskipun memiliki perasaan yang kuat terhadap wanita lain.

Dia meninggalkan pekerjaannya dan mengganti nomor teleponnya.

Pasangan ini berpisah selama setahun setelah perselingkuhannya ketahuan, dan selama perpisahan itu, mereka berdua memperbaiki diri melalui terapi untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.

Charity mengatakan, dia melakukan "pekerjaan batin" dan menemukan bahwa dia berjuang melawan ketergantungan dan rasa tidak aman.

"Saya tidak tahu betapa tidak bahagianya saya dan saya melakukan terapi," ujarnya.

"Meskipun saya tampaknya tidak memiliki masalah kemarahan, saya menggunakan perlakuan diam sebagai bentuk kontrol dan manipulasi, saya akan terpicu, meledak dan marah," tambahnya.

Matt pindah untuk tinggal bersama temannya selama perpisahan itu, dan pasangan itu perlahan-lahan kembali bersama setelah memperbaiki diri sampai mereka rujuk kembali secara romantis pada Februari 2013.

Matt melakukan segala cara untuk mendapatkan kembali kepercayaan Charity dan berusaha keras untuk memulihkan hubungan mereka, termasuk pergi ke terapi dan membaca buku-buku self-help.

Charity kini melatih pasangan suami istri lain yang mencoba mengatasi perselingkuhan.

"Kami menjalani masa penyembuhan selama satu tahun sebelum kami merasa segalanya bisa kembali seperti semula," kata Matt.

Pada tahun 2020, seorang wanita di India menceraikan suaminya karena terlalu baik.

Melansir Oddity Central (25/8/2020), wanita tak dikenal dari distrik Sambhal di negara bagian Uttar Pradesh, India, baru-baru ini mendatangi pengadilan Syariah Sambhal untuk meminta cerai dari suaminya yang hanya 18 bulan.

Saat diminta untuk menjelaskan alasan permintaannya, wanita itu mengatakan bahwa pasangannya sangat mencintainya dan tidak pernah berdebat dengannya.

Menurut wanita ini, itu mustahil untuk diterima.

Ia menyampaikan, bahwa lebih buruk lagi karena suami wanita itu juga memasak dan membersihkan untuknya, dan membantu berbagai pekerjaan rumah.

Dia menyatakan dirinya 'muak' dan meminta anggota pengadilan untuk mengakhiri pernikahannya.

“Dia tidak meneriaki saya dan juga tidak membuat saya marah dalam masalah apapun," ungkapnya.

"Dia bahkan memasak untuk saya dan juga membantu saya dalam melakukan pekerjaan rumah tangga," sambungnya.

Wanita ini juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak ingin kehidupan di mana suaminya selalu setuju dengannya.

“Setiap kali saya melakukan kesalahan, dia selalu memaafkan saya untuk itu. Saya ingin berdebat dengannya. Saya tidak membutuhkan kehidupan di mana suami menyetujui apapun," ungkapnya.

Setelah mendengar permohonan wanita itu, para ulama Pengadilan Syariah yang bingung segera menolak permintaannya.

Permintaan cerai wanita itu dianggap remeh, dan juga meminta pasangan itu untuk menyelesaikan sendiri perbedaan mereka, seperti yang terjadi pada pasangan di UEA.

Namun, wanita itu tidak berhenti sampai di situ.

Setelah permohonan perceraiannya ditolak, dia segera pergi ke panchayat (dewan desa) setempat.

Tampaknya wanita ini tak bisa dengan mudah mendapatkan keinginannya karena para anggota dewan desa juga menolak untuk memutuskan masalah tersebut setelah mendengar alasannya.

Menurut surat kabar Hindi Dainik Jagran, suami wanita tersebut mengatakan bahwa dia tidak berpikir dia telah melakukan kesalahan, karena yang dia inginkan hanyalah menjadi suami yang sempurna. Bahwa ada kesalahannya selama ini.