TRIBUNJATIM.COM- Viral video aksi buruh lempar anjing ke buaya beberapa waktu lalu.
Hal itu memicu kemarahan sejumlah pihak, termasuk Erick Thohir.
Kini nasib mereka di ujung tanduk.
Dilnsir dari Tribunnewsmaker, viral aksi buruh di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara tega melempar anjing hidup ke buaya.
Aksi buruh tersebut viral di media sosial hingga membuat Menteri BUMN Erick Thohir geram.
Identitas ketiga pelaku pelemparan anjing ke buaya yakni berinisial DF, SR, dan GA dan kini kasusnya berbuntut panjang.
Pelaku DF dan SR berperan melempar anjing ke buaya, sedamhlam GA yang merekam aksi kedua rekannya.
Ketiga pelaku sendiri merupakan buruh kontrak di PT Jaya Mimika Lestari (JML).
DF, SR, dan GA kini harus menerima nasibnya telah dipecat dan terancam dipenjara akibat aksi melempar anjing ke buaya.
Perwakilan PT JML, Irianto membenarkan ketiga pelaku sudah diberhentikan.
"Kita segera memberhentikan ketiga pelaku. Dan ketiganya segera kita serahkan ke polisi untuk proses hukumnya," katanya, dikutip dari Kompas.com, Minggu (18/6/2023).
Irianto menegaskan, pihaknya mengutuk keras tindakan yang dilakukan ketika pelaku.
Oleh karenanya, PT JML menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke kepolisian.
"Kami serahkan sepenuhnya kepada polisi," tegasnya.
Pelaku kesal
Christian Joshua Pale, Founder and Leader, Animals Hope Shelter mengatakan, motif pelaku melempar anjing ke buaya.
Pelaku berdalih kesal karena bekalnya dimakan oleh anjing tersebut.
"Mereka jengkel karena anabul makan nasi catering mereka," kata Christian, dikutip dari TribunKaltara.com.
Christian mengungkap, pilunya lagi, anjing yang dilempar merupakan peliharaan pelaku sendiri.
Hal tersebut yang membuat Christian sebagai pecinta hewan merasa sedih.
"Yang buat saya merasa nyesek, karena itu anabul peliharaan mereka," tegas Christian.
Fakta lain juga terungkap, aksi pelaku memberi makan buaya dengan anjing bukan aksi pertama kalinya.
Jauh sebelumnya, pelaku juga sudah melakukan aksi serupa.
Saat itu, pelaku terlebih meracun anjing hingga mati lalu diberikan kepada buaya.
Christian menambahkan, pihaknya akan mengawal kasus ini hingga tuntas.
"Tidak ada kata damai. Hari ini pengacara kami akan datang ke Nunukan," tandasnya.
Picu kemarahan Erick Thohir
Menteri BUMN sekaligus Ketua PSSI, Erick Thohir memberikan responsnya terkait aksi tiga buruh di Nunukan.
Ia mengaku marah sehingga meminta pihak terkait untuk memberikan tindakan tegas.
"Mesti ditindak tegas yang kayak gini. Saya secara pribadi pecinta binatang. Saya sangat terkejut dan marah. Ketika perlakukan kepada binatang (seperti itu), termasuk yang diberita," kata Erick dikutip dari Instgaram pribadinya.
Erick melanjutkan, dirinya sempat meminta direksi Pertamina untuk melakukan penelusuran.
Sempat beredar kabar, pelaku merupakan pegawai Pertamina.
"Saya sudah instruksikan direksi Pertamina untuk mengambil tindakan tegas. Tindakan setegas-tegasnya. Sudah dicek itu bukan Pertamina, tapi kontraktor yang ada di Nunukan," imbuhnya.
Erick dalam kesempatannya, juga mengingatkan dilarangnya tindak kekerasan hewan.
Diketahui sudah ada peraturan yang secara khusus mengatur hal tersebut.
"Karena ini ada undang-undang perlindungan binatang. Mohon maaf, sampai ketawa-ketawa itu biadab. Saya minta ambil tindakan tegas. Karena ini sesuatu yang biadab," tutup dia.
Viral sebelumnya
Video aksi para pelaku sebelumnya viral di berbagai platform media sosial.
Sejumlah akun juga ikut membagikan seperti Twitter @Zulfikar Akbar.
Pada awal rekaman memperlihatkan dua pelaku menangkap seekor anjing.
Keduanya lalu membawanya ke pinggiran sungai yang sudah ada seekor buaya.
Sebelum dilempar, pelaku mengayun-ayun anjing sebanyak tiga kali.
"Satu, dua, tiga, lempat," kata perekam video.
Anjing yang berada di sungai berusaha menyelamatkan diri.
Anjing berenang menuju ketepian, namun usaha itu gagal.
Anjing langsung dimangsa buaya di lokasi kejadian.
Melihat kejadian tersebut, para pelaku malah terhibur dan tertawa.
Hingga Minggu (17/6/2023), video sudah ditonton lebih dari 2,4 juta kali.
Ribuan warganet ikut meramaikan dengan beragam komentarnya.
Termasuk mengecam aksi para pelaku yang tega melempar anjing untuk santapan buaya.
Kasus penyiksaan atau pembunuhan terhadap anjing juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
Di saat lagi santai dengan menonton acara televisi di rumahnya, Kateni, pria berusia 48 tahun ini mendadak dikejutkan dengan kedatangan beberapa polisi, Rabu (23/3) malam.
Petugas dengan didampingi aktivis pemerhati hewan itu hendak menyita beberapa ekor anjing yang ada di rumahnya, Dusun Kebonroto, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Tindakan petugas yang menggerebek tempat usaha penjagal anjingnya itu karena menyusul adanya laporan dari aktivis penyelamat hewan yang asal Bogor tersebut. Kateni dituduh melakukan tindakan kekerasan terhadap anjing yang akan disembelihnya lalu memperjualbelikan dagingnya. "
Saat ini ia masih dilakukan pemeriksaan, menyusul laporan dari aktivis itu (diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap hewan itu," ujar AKP Tika Puspitasari, Kasat Reskrim Polres Blitar.
Dari rumahnya, petugas mengamankan anjing sebanyak 42 ekor. Kondisinya cukup sehat karena ditempatkan di kandang, sebelah rumahnya.
Itu dibeli dari penjual, dan akan disembelih dagingnya. Selain mengamankan anjing yang masih hidup itu, petugas juga menemukan tumpukan dagingnya di dalam freezer rumahnya. Itu sisa dari penyembelihan anjing sebanyak enam ekor.
"Saat ini anjing itu diamankan di polres sambil menunggu hasil pemeriksaan terhadap yang bersangkutan," paparnya.
Menurut warga setempat, Kateni memang sudah lama jadi pedagang daging anjing. Itu bukan kulakan namun ia menyelih sendiri di rumahnya. Untuk menjual daging itu, ia tidak menjajakan melainkan para pembeli yang datang ke rumahnya. Entah laku berapa kilogram dalam sehari namun pembelinya bukan sembarang orang.
Namun, kebanyakan adalah masyarakat yang khusus menjual masakan rica-rica daging anjing.
"Iya, setahu saya juga demikian. Itu jadi usahanya selain jadi petani juga," papaarnya.
Soal tuduhan melakukan tindakan kekerasan terhadap anjing yang akan disembelihnya, tak ada yang tahu. Yang jelas, ia punya tempat atau kandang di sebelah rumahnya, untuk menyetok anjing yang akan disembelihnya. Meski dalam kandang namun anjing itu dimasukkan keranjang besi, supaya tak kabur.
Anjing-anjing itu bukan dari hasilnya mencari melainkan ada orang yang menyetori.
"Iya, beli dari penjual anjing. Dan setahu kami, itu dipelihara di kandang sebelah rumahnya bukan seheboh seperti kabar yang beredar itu," ungkapnya.
Akhir Nasib Buruh yang Tega Lempar Anjing ke Buaya, Erick Thohir sampai Marah Besar: Harus Ditindak
Reviewed by wongpasar grosir
on
3:10 PM
Rating:
No comments: