Ibu Muda Meninggal sambil Peluk Bayi, Terungkap Motif Sebenarnya Suami Bunuh Sang Istri

 

TRIBUNJATIM.COM- Peristiwa meninggalnya ibu muda sambil peluk bayi membuat gempar masyarakat.

Wanita itu tewas ternyata karena dibunuh sang suami.

Belakangan terungkap motif sebenarnya sang suami bunuh istrinya.

Adalah Mashuri (45), tega menghabisi nyawa istrinya yakni Budiati (31) dan menghembuskan napas terakhir di Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik, Desa Kutoharjo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Rabu (14/6/2023).

Sang ibu tewas sambil memeluk anaknya yang berusia kurang dari sebulan, sebab diketahui korban baru saja melahirkan anak ketiga mereka.

Dilansir dari Serambinews, saat ditemukan warga, kedua anaknya yang lain berusia 2 dan 4 tahun sedang memeluk jasad korban dari belakang.

Polisi bergerak cepat menangkap Mashuri dan kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Motif Bunuh Istri

Api cemburu menjadi pemicu Mashuri menghabisi nyawa istrinya sendiri hingga menghembuskan napas di terakhir di pelukan anak-anaknya.


Puncak cekcok keduanya saat sang istri tidak memperbolehkan lagi Mashuri memegang dan mengecek ponsel korban.

"Tersangka cemburu buta dan curiga korban berselingkuh," jelas Kasatreskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno G Sukahar dikutip dari Kompas.com, Sabtu (17/6/2023).

"Korban juga menolak handphonenya dipegang tersangka," tambahnya.

Keduanya bertengkar hebat di rumah hingga berujung pada penganiayaan pada Jumat (9/6/2023).

Tersangka meninggalkan rumah pada Minggu (11/6/2023) dan sekembalinya pada Rabu (14/6/2023) malam, korban ditemukan sudah meninggal dunia.


"Diduga korban meninggal pada Selasa 13 Juni 2023. Jadi setelah itu anak-anaknya terlantar, makan seadanya yang ada di kulkas hingga akhirnya ditemukan," ungkap Onkoseno.


Kasatreskrim Polresta Pati itu menjelaskan, terdapat luka-luka memar pada tubuh korban akibat sering dipukuli.

"Hingga muncul luka dalam yang memicu korban meninggal," kata Onkoseno.

"Terlebih korban kondisinya belum fit usai melahirkan," tambahnya.

Pihak kepolisian telah mengamankan tersangka saat itu juga ketika diperiksa di Polresta Pati.

Ayah Korban Buka Suara

Sementara ayah korban, Gunadi (62) buka suara terkait meninggalnya Budiati.

Korban meninggal ketahuan ketua RT usai mendengar ada suara bayi yang menangis akibat sudah lama tidak diberi ASI.

"Akhirnya Pak RT mendobrak pintu dan melihat anak saya sudah meninggal. Lalu Pak RT lapor polisi," kata Gunadi, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (17/6/2023).

Setelah ketua RT datang, kemudian suami yang juga tersangka kasus tersebut pura-pura datang sambil bertanya-tanya apa yang sedang terjadi sambil teriak minta tolong.

"Dia juga takut waktu ada yang lapor polisi. Berarti kan dia punya kesalahan," ungkap Gunadi.

Sebelumnya sang ayah sempat datang ke rumah Budiati untuk mengunjungi cucu-cucunya dan ingin memberikan uang jajan pada mereka, Sabtu (10/6/2023).

"Saat itu anak saya menangis sambal matanya melirik suaminya. Dia menangis sambil tangannya menekan bagian tubuhnya yang sakit," tutur Gunadi.

"Ternyata dia dipukuli pada Jumat (lalu)," tambahnya.

Ketiga cucu, menurut Gunadi, tidak mengetahui jika ibu mereka sudah tak bernyawa hingga akhirnya keduanya memeluk jasad korban.

Lebih lanjut, ia juga berceritanya sebenarnya Gunadi tak merestui anaknya menikah dengan Mashuri.

"Anak saya itu sebelumnya punya suami sah waktu masih kerja di Jakarta, Belum pernah cerai," jelas Gunadi.

"Tapi saat pulang ke Kabupaten Pati lalu kenal Mashuri, dia selalu didesak untuk menceraikan suaminya," tambahnya.

Bahkan sang ayah mengaku dibohongi kalau anaknya sudah mengandung anak dari Mashuri, agar mau segera memberikan persetujuan.

"Begitu dapat surat merah (akta cerai) langsung dinikahi secara tidak resmi, nikah siri," jelas Gunadi.

"Saya dibohongi katanya harus setuju karena anak saya sudah mengandung anak dari Mashuri," tambahnya.

Padahal sebagai ayah, ia tak merestui hubungan anaknya karena diketahuinya kalau Mashuri berwatak keras, mudah marah, sering mabuk dan berjudi.

Kini kedua anak Budiati dirawat oleh Gunadi, sementara anak bungsu yang baru lahir kurang dari sebulan, harus dirawat di RSUD RAA Soewondo Pati secara intensif.

Sebelumnya, kasus pembunuhan juga terjadi Mojokerto, beberapa waktu lalu.

Kasus pembunuhan siswi SMPN 1 Kemlagi, AE alias Rara berhasil dibongkar Satreskrim Polres Mojokerto Kota.

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiwit Adisatria menjelaskan pihaknya mendapat laporan dari pihak keluarga terkait siswi SMPN Kemlagi yang dikabarkan hilang sudah empat minggu, tepatnya pada Senin (15/5/2023) lalu.

Polisi melakukan penyelidikan dan menemukan bukti petunjuk berupa Handphone milik korban yang berada di tangan warga membeli di salah satu toko seluler.

Dari pengakuan pemilik toko, yang bersangkutan menerima Handphone itu dari terduga pelaku AB.

Dari keterangan saksi-saksi yang diperkuat dengan bukti petunjuk itu Polisi akhirnya berhasil menangkap dua pelaku pembunuhan tersebut.

"Dari handphone itulah ada di seseorang melakukan penyelidikan didapat informasi terkait keberadaan terduga pelaku," jelasnya di Mapolres Mojokerto Kota, Selasa (13/5/2023).

Wiwit menyebut ada pelaku yang diamankan yakni A (15) dan NA (19) yang keduanya ditangkap, pada Senin (12/6) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Ini pelakunya ada dua, yang satu ini masih anak kebetulan satu kelas korban dan pelaku kedua dewasa adalah teman dari A," ungkapnya.

Ia mengungkapkan motif sementara pembunuhan siswi SMP ini adalah pelaku memiliki rasa dendam kepada korban.

Korban adalah bendara kelas dan saat itu pelaku tidur lalu dibangunkan ditagih bayar iuran kelas selama dua bulan.

Pelaku sempat menjual Handphone milik korban senilai Rp 1 juta dan hasilnya dibagi dua.

Sedangkan, motor korban Honda Beat warna biru bernopol S 2855 TL disimpan di rumah pelaku AB.

"Jadi pelaku ini dendam saat dibangunkan korban menagih iuran kelas selama dua bulan belum dibayar, yang setiap minggu itu adalah 5 ribu dan ini sampai 40 ribu," bebernya.

Hasil autopsi sementara dari Tim Labfor Polda Jatim juga korban meninggal akibat kekurangan oksigen diduga dicekik pelaku AB.

"Korban dibunuh dibelakang rumah pelaku dari pengakuan pelaku mencekik korban sehingga sampai kehabisan oksigen dan meninggal."

"Eksekutor ini adalah malah pelaku anak (AB) teman korban sekelas," ucap Wiwit.

Masih kata Wiwit, pihaknya kini masih mendalami kasus ini lantaran pelaku dewasa (NA) diduga sempat melakukan bersetubuh terhadap korban.

"Jadi setelah dieksekusi masih kita dalami karena informasi yang kami dapatkan pelaku yang dewasa sempat melakukan persetubuhan dua kali, informasi ini masih terus kita dalami korban kemungkinan besar sudah meninggal," pungkasnya.

Ditambahkannya, pelaku anak dibawah umur tetap diproses diperadilan anak termasuk juga pelaku dewasa di pengadilan umum.

Sementara keduanya dijerat Pasal 340 KUHP, 338 KUHP Juncto Pasal 80 ayat 3 undang-undang perlindungan anak dan Pasal 365.

"Sementara itu dulu nanti hasil tim kami di lapangan melakukan penyidikan kemungkinan ada penambahan pasal nanti kami sampaikan secepatnya," tandasnya.




























Ibu Muda Meninggal sambil Peluk Bayi, Terungkap Motif Sebenarnya Suami Bunuh Sang Istri Ibu Muda Meninggal sambil Peluk Bayi, Terungkap Motif Sebenarnya Suami Bunuh Sang Istri Reviewed by wongpasar grosir on 3:02 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.