Gelagat Tak Wajar Siswa SMP Bakar Sekolah di Temanggung, Warga Curiga Dini Hari, Motif Pembullyan

 

TRIBUNJATIM.COM - Ternyata ada gelagat tak wajar siswa SMP yang diperlihatkan di Temanggung, Jawa Tengah.
Siswa SMP itu bakar sekolah di Temanggung hingga membuat warga setempat heboh.

Sejak dini hari ternyata memang sudah ada warga yang curiga.

Sebab pelaku tampak berada di lingkungan sekolah.

Dini hari seorang remaja ada di lingkungan sekolah tentu mengundang kecurigaan bagi warga sekitar.

R, siswa SMP negeri di Temanggung, Jawa Tengah nekat membakar beberapa ruang kelasnya di sekolahnya sendiri pada Selasa (27/6/2023).

Saat diamankan, R mengaku kerap dirundung oleh teman-temannya.

Selain itu ia merasa sakit hati karena kurang diperhatikan oleh gurunya.

Sebelum menjalankan niatnya, R meracik bahan untuk membakar sekolahan.

Ia melakukan uji coba bahan itu di rumah dan berhasil.

Lalu ia mendatangi sekolah pada Selasa (27/6/2023) dini hari dengan membawa tiga botol bahan bakar untuk membakar sekolahnya.

R lalu menyulut api di tiga titik.

Api pertama kali muncul sekitar pukul 02.00 WIB dan diketahui oleh penjaga sekolah.

Itulah secuplik gelagat tak wajar dari R, siswa SMP Negeri di Temanggung yang membakar sekolahnya sendiri.

Api pertama kali muncul sekitar pukul 02.00 WIB dan diketahui oleh penjaga sekolah.

Dibantu warga, penjaga sekolah kemudian memadamkan api tersebut.

Satu jam kemudian, api mulai padam yakni sekitar pukul 03.00 WIB.

Saat melakukan pemadaman api, warga melihat R yang ada di sekitar sekolah.

Warga pun curiga pada R karena R merupakan warga desa lain.

Secara tak terduga, R mengaku jika dia baru saja membakar sekolah.

Warga lalu membawa R ke Polsek Pringsurat.

Lebih lanjut, R menunjukkan gelagat tak wajar lain ketika ditangkap polisi.

R mengaku menyesal, namun wajah remaja itu tampak tenang.

"Motif dari pelaku adalah, pelaku merasa sakit hati karena sering dibully oleh teman-temannya. Termasuk oleh guru siswa ini merasa kurang diperhatikan. Artinya ini adalah subjektif, subjektif pada perasaan si siswa," ungkap Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi, seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews.com

Selain itu R mencalonkan diri sebagai ketua PMR dan tak terpilih.

Hal ini terjadi karena teman-temannya menganggap R belum kredibel untuk memimpin.

Hingga akhirnya ia sakit hati dan nekat membakar skeolahnya.

"Rasa sakit hati, akumulasi ini maka dia merencakan untuk membakar sekolah," tambah Agus.

Sementara itu, Kepala SMPN 2 Pringsurat, Bejo Pranoto mengatakan jika R adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pringsurat yang tahun ini akan naik ke kelas VIII.

Dalam keseharian, R diketahui sebagai siswa yang sering mencari-cari perhatian guru.

”Saat melakukan kesalahan dan dipanggil oleh guru, dia sering kali berpura-pura muntah atau bahkan kesurupan,” ujar Bejo.

Kini R diancam hukuman separuh dari hukuman dari orang dewasa.

Namun karena masih masih di bawah umur, tidak dilakukan penahanan dan wajib melapor.

Sementara itu R mengaku nekat membakar sekolahnya sendiri karena merasa sakit hati sering dibully oleh teman-temannya.

Hal itu ia ungkap saat pers release di Mapolres Temanggung pada Rabu (28/6/2023).

"Alasanmu kenapa tho?" tanya awak media.

"Karena kasus pembullyan," jawab R.

"Siapa yang bully?"

"Teman-teman sama beberapa guru," jawab R lagi.

R memaparkan jika ia sering diejek dengan nama orangtua hingga dikeroyok.

"Diejek pakai nama orangtua, sama pernah dikeroyok juga," kata R.

"Kalau sama bu guru di-bully gimana?" timpal awak media.

"Siapa yang bully?"

"Teman-teman sama beberapa guru," jawab R lagi.

R memaparkan jika ia sering diejek dengan nama orangtua hingga dikeroyok.

"Diejek pakai nama orangtua, sama pernah dikeroyok juga," kata R.

"Kalau sama bu guru di-bully gimana?" timpal awak media.

Membakar bangunan sebagai bentuk meredam emosi juga pernah dilakukan seorang anak terhadap orang tua.

Anak bakar rumah orang tua di Palembang ternyata pengidap gangguan jiwa sejak lama.

Pelaku diketahui bernama Ali (35) dan tinggal bersama ibunya yang sudah tua.

Diketahui, kebakaran rumah di Kelurahan Tangga Palembang mengakibatkan dua kepala keluarga harus kehilangan tempat tinggalnya.

"Yang bakar si Ali. Memang agak ada gangguan jiwa orangnya, dia tinggal sama ibunya, " ujar Becel (54) Ketua RW 09.

Dia mengungkapkan pelaku sudah beberapa kali berusaha membakar rumah dan sudah lama mengalami gangguan jiwa.

"Sudah sering. Ibunya suka cerita kalau si Ali ini sering berusaha bakar rumah," katanya, dikutip dari Tribun Sumsel.

Kapolsek Seberang Ulu II Kompol Bayu Arya Sakti mengatakan pelaku yang diketahui bernama Ali (35) sengaja membakar rumahnya sendiri.

Kini pelaku sudah diamankan warga dan dibawa ke Polsek Seberang Ulu II.

"Iya sengaja dibakar, pelaku diketahui ada gangguan kejiwaan dan sudah kami amankan di Polsek," ujar Bayu saat dijumpai di lokasi.

Bayu menambahkan, pihaknya kini masih meminta keterangan dari saksi dan pelaku tentang bagaimana cara pelaku membakar rumahnya.

"Masih kami dalami bagaimana cara membakarnya, " ujarnya.

Diketahui, kebakaran di Tangga Takat Palembang tepatnya di Jalan DI Panjaitan menghanguskan 2 rumah sekaligus, Kamis, (22/6/2023), sekitar pukul 10.25.

Diduga kebakaran di Tangga Takat Palembang karena sengaja dibakar oleh anak salah seorang pemilik rumah.

Warga sempat mengira suara ledakan yang berasal dari rumah kebakaran akibat ulah maling.

Diketahui, awalnya kebakaran menghanguskan rumah semi permanen panggung terbuat dari kayu milik Sani (70).

Tak hanya rumah semi permanen milik Sani, rumah Aminoto (54) pun yang bersebelahan juga hangus terbakar.

Akibat peristiwa kebakaran ini warga sekitar berhamburan keluar rumah dan mengejar anak Sani yakni AL.

"Tadi sekitar pukul 10.20 saya sedang duduk di pinggir jalan pak, tahu-tahu ada suara ledakan yang berasal dari rumah Sani, tak lama kemudian AL langsung kabur keluar rumah, warga awalnya mengira ada maling," ungkap Dewi, warga setempat, kepada Sripoku.ocm.

Lanjutnya, setelah mendengar suara ledakan, api pun langsung membesar dari rumah Sani, dan dengan cepat membakar atap rumahnya.

"Tahu tahu setelah ledakan itu api langsung membesar dengan cepat membakar rumah Sani yang terbuat dari kayu," katanya.

Dengan alat seadanya warga berjibaku memadamkan kobaran api.

Namun tak terbendung, api menyambar rumah Aminoto yang bersebelahan dengan rumah Sani.

"Jadi dua rumah ini terbuat dari kayu, dengan cepat menyambar rumah Aminoto yang bersebelahan," katanya.

Di tempat yang sama Aminoto mengatakan, ketika dirinya mendengar suara ledakan dirinya langsung menyelamatkan ibu yang saat itu berada di dalam rumah.

"Begitu saya mendengar suara ledakan saya langsung ke menyelamatkan ibu pak. Api ini terus membesar dan langsung membakar rumah saya juga," katanya.

Aminoto mengatakan, sebelum peristiwa kebakaran ini, anak Sani, kata warga sekitar sedang bermain bensin.

"Tadi sempat di kejar warga pak karena warga geram, karena rumah ini diduga dibakar," katanya sambil mengatakan tidak ada barang berharga yang bisa diselamatkan.

Beruntung petugas PBK dari wilayah SU I dan Pertamina cepat datang ke lokasi.

Alhasil setelah kurang lebih hampir 10 mobil pemadam di turunkan, api pun berhasil dipadamkan pukul 11.30.

Sementara, Kapolsek SU, Kompol Bayu Arya Sakti membenarkan adanya peristiwa kebakaran ini yang menghanguskan dua rumah warga semi permanen terbuat dari kayu.

"Untuk asal api masih dalam penyelidikan, adanya dugaan di bakar oleh anak pemilik rumah masih kita dalami," katanya singkat



















Gelagat Tak Wajar Siswa SMP Bakar Sekolah di Temanggung, Warga Curiga Dini Hari, Motif Pembullyan Gelagat Tak Wajar Siswa SMP Bakar Sekolah di Temanggung, Warga Curiga Dini Hari, Motif Pembullyan Reviewed by wongpasar grosir on 10:01 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.