TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah wanita di Semarang hamil 8 kali, namun tak tahu siapa yang menghamili.
Wanita itu bernama Siti Suaedah yang kini menjadi Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
Kehidupan masa lalu Siti pun terkuak.
Ternyata ia sudah dua kali ditinggal suami.
Dilansir dari TribunJateng.com ( grup TribunJatim.com ), sebelum mengalami gangguan kejiwaan, Siti pernah bekerja di sebuah tempat hiburan malam di Jakarta.
Saat itu, kondisinya masih baik-baik saja.
Siti kemudian menikah dan memiliki anak.
Kejiwaannya mulai terguncang sejak sekira 2005.
Awalnya, ia mendatangi rumah kontrakan kakak kandungnya yang sama-sama di Jakarta.
Di rumah tersebut, tiba-tiba saja Siti mengamuk hingga merusak sejumlah barang.
Selepas kejadian tersebut, Siti diantar pulang ke Semarang oleh kakak kandungnya.
Sementara suami dan anaknya pergi ke Mojokerto meninggalkan Siti.
"Peristiwa itu sekira ya tahun 2005, anak pertamanya masih kecil lalu dibawa ayah kandung dan neneknya ke Mojokerto," kata L (42), adik sepupu Siti.
Di Semarang, Siti awalnya tinggal bersama ayah kandungnya.
Namun, setelah sang ayah meninggal dunia, Siti tinggal seorang diri di rumahnya.
Kondisi Siti kian tak terkontrol setelah ditinggalkan oleh suami dan putrinya.
Kepala Seksi Tuna Susila dan Perdagangan Orang (Kasi TSPO) Dinsos Kota Semarang, Bambang Sumedi mengatakan, Siti ditinggal oleh suaminya sejak putrinya berusia tiga tahun.
Sementara saat ini, anak perempuan Siti telah berusia 20 tahun.
Sang suami meninggalkan Siti karena kondisi Siti yang makin tidak terkontrol, mulai dari ucapan hingga sikap.
"Sampai saat ini (suami dan anak Siti) tidak pernah ada kabar beritanya lagi, putus kontak keluarga," ujarnya, Rabu (25/1/2023).
Sejak saat itu, kehidupan Siti semakin tidak terarah, dia juga kerap bepergian tidak jelas.
Kendati mengalami gangguan kejiwaan, Siti menjadi korban perbuatan asusila oleh sejumlah pria.
Akibatnya, Siti hamil anak kedua, ketiga, dan keempat tanpa diketahui siapa yang sudah menghamilinya.
"Pada kelahiran anak ketiga berjenis kelamin laki-laki, dikabarkan balita tersebut meninggal dunia karena (mengalami) kekerasan oleh ibunya (Siti)," jelasnya.
Setelah kejadian itu, Siti dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Amino dan Panti Salamsari Boja.
Namun, Siti melarikan diri dan pulang ke rumah sebelum rehabilitasinya selesai.
Tak lama setelah itu, ada seorang laki-laki yang menikahi Siti secara siri.
Dari pernikahan tersebut, Siti melahirkan anaknya yang kelima.
Akan tetapi, karena sikap dan keadaan Siti tidak membaik, dia kembali ditinggalkan oleh suami beserta anaknya yang kelima.
Beberapa tahun kemudian, Siti dikabarkan kembali mengandung bayi.
Lagi-lagi, tidak diketahui ayah dari jabang bayi yang dikandung oleh Siti.
"Setelah anak ini lahir (jenis kelamin laki-laki) pada usia 9 bulan dikabarkan juga meninggal dunia karena kekerasan oleh ibunya sendiri," ungkapnya.
Kehidupan Siti kian tak terarah dan kerap keluyuran sampai di tengah Kota Semarang.
Akibatnya, Siti pun hamil lagi dan melahirkan seorang bayi ketujuhnya di sungai tanpa bantuan medis.
"Dengan pertolongan warga akhirnya dibawa ke Puskesmas Karangmalang untuk mendapatkan perawatan setelah melahirkan."
"Bayi dalam kondisi baik dan sehat, saat ini diasuh oleh keponakan dan bulik-nya Siti," tuturnya.
Saat ini, Siti juga diketahui dalam kondisi hamil untuk kedelapan kalinya.
Kini, Siti berada di Panti Fajar Berseri di Jakarta.
Bambang mengatakan, Siti dibawa ke panti tersebut oleh YouTuber Novita Pratiwi untuk rehabilitasi masa kehamilan dan pascamelahirkan.
Sementara itu, pelajar di Kabupaten Serdang Bedagai berusia 16 berinisial EN tengah mengandung empat bulan buah perbuatan keji yang dilakukan K (34) seorang sopir angkot.
Pelajar di Kabupaten Serdang Bedagai diperkosa sopir angkot K hingga korban hamil.
Peristiwa pemerkosaan itu bermula saat korban baru saja pulang sekolah saat perayaan HUT Indonesia 17 Agustus 2022 silam.
Korban dan teman teman satu angkot namun setelah penumpang yang lainnya turun, EN tinggal berdua dengan pelaku.
Bukannya mengantar korban, pelaku justru memutar arah angkotnya dan masuk ke dalam tol Sei Bamban.
"Saat itu, korban dan teman-temannya pulang upacara bendera naik angkot pelaku," ujar EN.
Namun saat penumpang lain sudah turun, dalam angkot tersebut hanya ada korban dan pelaku.
Selanjutnya pelaku mengarahkan angkotnya ke luar area pintu tol Sei Bamban.
"Di sana saya dipaksa dan diperkosa dalam angkot yang diparkir pinggir jalan," kata EN, Kamis (26/1/2023).
Tak puas, pelaku kembali melakukan aksi bejatnya pada September 2022 lalu.
Junita, kerabat korban mengatakan, awalnya korban memilih bungkam karena takut.
Setelah insiden kedua akhirnya EN melaporkan peristiwa itu kepada orangtuanya.
Ternyata EN telah berbadan dua.
"Karena anak saya kan teman dia, jadi anak saya minta tolong karena kawannya itu diperkosa sampai hamil.
Awalnya dia bungkam namun baru jujur setelah yang kedua kali itu," ujarnya.
Pihak keluarga pun kemudian memilih jalur kekeluargaan dan menikahkan keduanya.
Pernikahan pun digelar pada Desember tahun lalu.
Setelah menikah, pelaku justru tidak memberikan nafkah.
Korban yang merasa tidak betah hidup dengan pelaku kemudian memilih kabur.
Dia kemudian meminta tolong kepada teman temannya untuk membantunya.
"Jadi dia pergi tinggal di kos-kosan dan meminta tolong sama temannya untuk membantunya,"
"Karena dia juga tidak cinta sama pelaku dan merasa dipaksa untuk mengaku suka dan mau menikah," ujarnya.
Atas kasus tersebut, keluarga pun bulat tekat untuk membawa persoalan itu ke pihak berwajib.
Selendang Dewi Murni |
Tas Selimut Pink Fanta |
No comments: