TRIBUNJATIM.COM - Gempa Turki tengah menjadi perhatian dunia, termasuk Indonesia.
Pasalnya, banyak warga Indonesia yang tinggal di Turki.
Hari ini, Selasa (7/2/2023), dikabarkan 3.000 lebih orang meninggal dunia akibat gempa Turki-Suriah.
Dilansir AFP, Selasa (7/2/2023) setidaknya 1.444 orang tewas pada Senin (6/2/2023) di seluruh wilayah Suriah, kata pemerintah dan otoritas penyelamat setempat.
Sementara di Turki, tercatat jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 2.379 orang.
Jumlah tersebut membuat total korban meninggal dunia di kedua negara setidaknya menjadi 3.823 orang.
Hampir 14.500 orang terluka dan 4.900 bangunan rata dengan tanah akibat bencana alam ini.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, data jumlah korban meninggal akan terus bertambah.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Sebab, proses pencarian warga yang hilang masih dilanjutkan.
"Setiap orang sedang berusaha dengan sepenuh hati meskipun musim dingin," kata Erdogan.
Kindisi warga Indonesia di Turki pun kini menjadi sorotan.
Kedutaan Besar Repunblik Indonesia ( KBRI ) Turki di Ankara menyatakan sekitar 500 jiwa Warga Negara Indonesia ( WNI ) tinggal di daerah gempa.
Untuk saat ini KBRI di Turki sedang mengupayakan agar dapat informasi pasti keselamatan 500 WNI tersebut ke aparat setempat.
Sebab jumlah korban gempa terus bertambah dan KBRI upayakan mendapat data pasti korban gempa berkekuatan 7,8 magnitudo tersebut.
"KBRI Ankara akan terus berkoordinasi dengan otoritas lokal, Satgas Perlindungan WNI serta masyarakat Indonesia di wilayah terdampak," jelas KBRI Turki.
Terkait kemungkinan ini, KBRI pun akan terus melakukan koordinasi dengan beberapa pihak, mulai dari otoritas setempat hingga WNI yang bermukim di wilayah terdampak gempa.
"KBRI Ankara akan terus berkoordinasi dengan otoritas lokal, Satgas Perlindungan WNI serta masyarakat Indonesia di wilayah terdampak," jelas KBRI Turki.
Saat ini terdapat sekitar 6.500 WNI yang terdata tinggal di seluruh wilayah Turki.
Baca juga: Nyawa 1400 Orang Melayang, Penyebab Gempa Turkiye-Suriah Mematikan Terjawab, Pakar Peringatkan 1 Hal
"Dari jumlah tersebut terdapat sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya," jelas KBRI Turki.
Di antara mereka ada yang merupakan pelajar atau mahasiswa, pekerja organisasi internasional, dan WNI yang menikahi warga lokal.
"Sebagian besar berstatus pelajar dan mahasiswa, sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional," kata KBRI Turki.
Diketahui, ada gempa susulan yang cukup besar setelah gempa utama Senin pagi.
Dilaporkan gempa susulan yang cukup besar terjadi sekira pukul 13.45 waktu setempat dengan kekuatan M 7,5.
Akibat gempa berkukatan besar tersebut, sejumlah bangunan ambruk dan dilaporkan banyak orang yang terjebak di reruntuhan bangunan.
KBRI melaporkan ada 3 Warga Negara Indonesia (WNI) yang mengalami luka akibat bencana gempa bumi berkekuatan M 7,8 yang melanda Turki dan Suriah.
Gempa dahsyat tersebut diketahui terjadi Senin (6/2/2023) sekira pukul 04.00 waktu setempat.
Kemudian, sekira pukul 13.45 waktu setempat Turki kembali diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 7,5.
Akibat gempa berkukatan besar tersebut, sejumlah bangunan ambruk dan dilaporkan banyak orang yang terjebak di reruntuhan bangunan.
Sejauh ini KBRI melaporkan bahwa ada 3 WNI yang mengalami luka akibat bencana ini.
Rinciannya adalah 1 WNI di Provinsi Kahramanmaras yang menjadi pusat gempa dan 2 orang di Provinsi Hatay.
Ketiganya saat ini telah dirujuk ke rumah sakit terdekat.
berkekuatan 7,8 SR di kota Hama di Suriah tengah yang dikuasai pemerintah pada 6 Februari 2023. - Gempa bumi melanda Turki dan Suriah pada awal 6 Februari, menewaskan ratusan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan dan mengirimkan getaran yang dirasakan hingga pulau Siprus, Mesir, dan Irak. (LOUAI BESHARA / AFP)
"Tiga orang WNI mengalami luka, 1 orang di Kahramanmaras dan 2 orang Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat," kata KBRI Turki, dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/2/2023).
Presiden Recep Tayyip Erdogan pun telah melakukan komunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras dan menyampaikan duka cita kepada masyarakat terdampak.
Pemerintah negara itu pun telah mengerahkan tim SAR dari seluruh Turki.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat bagi masyarakat terdampak.
Diberitakan sebelumnya, gempa bermagnitudo 7,8 mengguncang Turki pada Senin (6/2) pagi waktu setempat.
Kuatnya guncangan gempa bahkan dirasakan hingga Suriah, Israel, dan Lebanon.
Pusat gempa diketahui berada di Kahramanmaras, Provinsi Gaziantep.
Sejumlah laporan media asing menyebutkan, Turki berada di jalur gempa yang termasuk paling aktif di dunia.
Pasalnya, terdapat dua patahan di Lempeng Anatolia, yakni sebelah utara dan timur.
Pergerakan lempeng di Anatolia Timur inilah yang diyakini menjadi pemicu gempa bumi dahsyat hari ini.
No comments: