Kemarahan Pria ke Pemandu Karaoke karena Lamarannya Ditolak, Terlanjur Ceraikan Istri, Ending Tragis

 

TRIBUNJATIM.COM- Seorang pria murka ke wanita pemandu karaoke.

Penyebabnya karena lamaran pria tersebut ditolak.

Padahal pria itu sudah terlanjur menceraikan istrinya.

Kisah itu kemudian berakhir tragis.

Seorang operator kafe karaoke berinisial AP nekat membunuh kekasihnya Sofi (24) lantaran lamarannya ditolak.

AP yang mabuk tak terima lantaran terlanjur menceraikan istri dan malah diputus Sofi.

Bagaimana kronologi lengkap penganiayaan yang dilakukan AP?

Dilansir dari TribunStyle, di media sosial viral video yang merekam detik-detik seorang wanita pemandu karaoke bernama Sofi (24) dianiaya hingga meninggal dunia.

Dalam video itu tampak korban mengenakan tanktop hitam dan outer warna putih.

Awalnya pelaku mengancam korban dengan senjata tajam.

Lalu pelaku berdiri dan langsung memukul wajah korban.

Tak terima dipukul, korban juga memukul wajah pelaku.

Kemudian korban berjalan ke arah keluar.

Namun pelaku terus mengejar korban dan keduanya terus cekcok

Sementara itu tampak seorang pria terlihat hanya diam saat melihat AP menganiaya Sofi.

AP sendiri merupakan kekasih Sofi.

Korban mengalami luka lebam di wajah, leher, dada, perit hingga kaki.

Ia sempat dibawa ke RSUD Limpung esok paginya.

Namun sayang nyawanya tak tertolong.

Jenazah pun langsung dibawa pulang ke rumahnya di Desa Tumbrep RT 02 RW 06 Kecamatan Bandar, Batang.

Petugas kepolisian langsung melakukan oleh TKP dan mengamankan barang bukti berupa 1 bilah parang, 1 botol bekas AO bocil dan CCTV

Terkuak Motifnya

Pelaku penganiayaan yang merupakan warga Weleri, Kabupaten Kendal, berhasil diamankan oleh petugas Satreskrim Polres Batang, Jawa Tengah, Kamis (1/6/2023).

Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Andi Fajar mengatakan, korban dan pelaku sama-sama bekerja di tempat karaoke yang sama.

Sebelum kejadian, AP meminta Sofi bersedia dinikahi namun korban menolak.

Padahal AP sudah terlanjur menceraikan istrinya.

"Saat kejadian, AP dalam kondisi mabuk meminta korban agar bersedia dinikahi, sayangnya korban menolak bahkan meminta untuk putus," kata Andi.

Kasat Andi melanjutkan, pasangan ini telah menjalin asmara selama 5 tahun terakhir dan telah sering bertemu untuk membicarakan rencana pernikahan.

AP menganiaya korban di luar kafe tempatnya bekerja hingga sejauh 50 meter.

"Korban bahkan terjatuh ke dalam selokan. Tidak hanya itu, pelaku juga diduga mencoba mencekik korban di dalam aliran air tersebut, menyebabkan korban pingsan akibat kehabisan napas," lanjut dia.

Setelah melihat kekasihnya yang tergeletak lemas, AP merasa panik dan segera membawa korban ke rumah sakit RSUD LIMPUNG

Namun, nasib tragis menimpa Sofi karena nyawanya tidak dapat diselamatkan meskipun mendapatkan penanganan medis.

Jenazah Sofi sedang menjalani otopsi di RSUD Kalisari, Batang, sebagai bagian dari proses penyelidikan yang sedang berlangsung.

"Kami berhasil mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi. Barang bukti yang disita antara lain satu bilah parang, satu botol bekas minuman keras AO botol kecil, dan rekaman CCTV," tutup Andi Fajar.

Kasus pembunuhan juga pernah terjadi di tempat lain beberapa waktu lalu.

Sebuah kasus pembunuhan terjadi di Boyolali.

Seorang guru dibunuh secara ngeri.

Apa yang jadi penyebab pembunuhan ngeri tersebut?

Terkuak motif pelaku yang tega membunuh sahabatnya sendiri dengan sadis.

Pasca ditemukan mayat di sungai Bengawan Solo, kini terungkap pelaku pembunuhan dan motif pelaku yang tega membunuh guru MI.

Pelaku pembunuhan mengatakan jika dirinya memiliki hutang pinjol dengan sang korban sebanyak Rp 6 juta.

Namun kini hutang tersebut telah berbunga menjadi Rp 13 juta.

Nampaknya korban geram lantaran sang pelaku tak segera membayar hutangnya.

Sehingga berujung sang korban membuat story di akun WA, namun disembunyikan dari sang pelaku.

Melihat aksi korban, pelaku mengaku kecewa dan sakit hati.

Kemudian ia memiliki niat untuk membunuh korban.

Seperti apa ungkapan pelaku pembunuhan yang tega menghabisi nyawa guru MI Boyolali?

Utang piutang hingga sakit hati ternyata menjadi motif di balik pembunuhan Joko Siswoyo (23).

Ia adalah guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Boyolali.

Hal ini diungkap tersangka yang bernama Agung Nugroho (20).

Agung memiliki utang pada korban sebesar Rp6 juta yang telah berbunga menjadi 13 juta.

Usut punya usut, Agung telah menjalin kesepakatan dengan korban untuk meminjam pinjaman online (pinjol) dengan menggunakan nama korban.

Uang tersebut digunakannya untuk bayar utang modal dagang.

Agung mengaku sudah berusaha mencicil utangnya ke korban, namun baru sebesar Rp500 ribu.

"Saya utang ke korban melalui pinjol itu atas persetujuan antara saya dan korban,

Dulu saya minjam Rp 6 juta,

Namun karena berbunga, jadi sekarang Rp 13 juta," ucap Agung, kepada TribunSolo.com, Senin (8/5/2023).

Niatan untuk membunuh korban muncul ketika Agung mengetahui status WhatsApp (WA) korban dari rekannya.

Dimana korban mengunggah status di akun media sosial WA dengan foto tersangka dengan tulisan 'INFO AGUNG CAH JEBRES WONG RUWET IKI'.

Agung tak bisa melihat status itu di HP-nya karena statusnya disembunyikan oleh korban.

"Saat itu saya masih komunikasi dengan dia,

Ternyata dia mengupload namun disembunyikan dari saya," ujar Agung.

Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengatakan Agung sakit hati atas status yang ditulis korban.

"Oleh karena itu, tersangka Agung sakit hati serta merencanakan hal tersebut kepada korban,

Dengan menghubungi tersangka G yang kini masih buron untuk menyiapkan tongkat dan karung serta mencari lokasi yang sepi," ucap Jerrold kepada TribunSolo.com.

Agung juga mengajak tersangka Gilang Adi Pratama (26) alias Cawet untuk menghabisi nyawa korban.

Dalam ajakannya tersangka Agung berbisik ke Gilang dengan kalimat 'ayo tak ajak nganu joko wet (cawet, -red)'.

"Maksud 'nganu' yang diucapkan pelaku yaitu memukuli korban," ungkap Jerrold.

Setelah berhasil menghabisi korban, tubuh korban dimasukkan Agung dan Gilang ke dalam karung dan diisi tiga buah paving.

Hal ini dilakukan dengan tujuan korban bersama karung dapat tenggelam saat dibuang ke sungai Bengawan Solo.

"Tubuh korban dibuang ke sungai Bengawan Solo,

Tepatnya di Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dan ditemukan di Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar," kata Jerrold.

Saat mengetahui korban ditemukan dari pemberitaan, Agung diketahui langsung tancap gas kabur ke Ponorogo, Jawa Timur.

"Tahu berita (penemuan korban) itu, Kamis pukul 21.00 WIB, saya melarikan diri ke Ponorogo," pungkas Agung .










SUMBER : https://jatim.tribunnews.com/2023/06/02/kemarahan-pria-ke-pemandu-karaoke-karena-lamarannya-ditolak-terlanjur-ceraikan-istri-ending-tragis?page=4




Kemarahan Pria ke Pemandu Karaoke karena Lamarannya Ditolak, Terlanjur Ceraikan Istri, Ending Tragis Kemarahan Pria ke Pemandu Karaoke karena Lamarannya Ditolak, Terlanjur Ceraikan Istri, Ending Tragis Reviewed by wongpasar grosir on 9:33 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.