potongan Rekaman CCTV dari ujung jalan saat DL dan RL keluar untuk menemui Triono.
Surabaya (beritajatim.com) – Tubuh kurus dengan pandangan sayu menahan isak tangis tak bisa disembunyikan oleh Syafi’i (52) warga Karangpilang Surabaya yang harus rela kehilangan dua anaknya DL (17) dan RL (21) lantaran dilaporkan ke Polsek Karangpilang.
Kakak beradik tersebut dilaporkan oleh Triono (39) tetangganya sendiri yang menjadi korban pemukulan di gang Kedurus Buyut gang 2, Minggu, 18 Desember 2022 malam.
Ditemui beritajatim.com dirumahnya, tubuh ringkih Syafii tetap berusaha duduk dengan sesekali meringis menahan sakit.
Ia berusaha menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan dengan emosional. Sesekali, ia mengusap air matanya saat menceritakan anaknya yang langsung membela dirinya saat istirahat usai minum obat.
“Sekitar jam 23.15 WIB, Triono itu ngebut di gang. Ibunya tau, saat itu ibunya siram-siram tanaman di depan. Saya sedang istirahat. Saya kaget bangun karena ada suara motor kenceng dan bleyer-bleyer,” ujar Syafii membuka obrolan, Kamis, 22 Desember 2022.
Syafii menjelaskan, ia tidur di ruangan tamu tempat beritajatim.com melakukan wawancara. ruangan dengan ukuran 2×3 meter tempat biasa Syafii bercanda dengan kedua anaknya. Apalagi DL adalah bocah putus sekolah, ia sering merawat ayahnya di ruangan tersebut.
Saat proses wawancara, beritajatim juga mendengarkan suara knalpot motor standar cukup kencang di ruangan tersebut. Tak membayangkan jika saat itu, Triono dengan sepeda motornya kondisi ngebut di dalam jalan gang dengan lebar 1,5 meter.
“Saya kaget bangun, anak saya langsung keluar dan berteriak kepada pemuda yang ngebut. Tetangga sini tahu semua anak itu ngebut. Ada tetangga pojok rumah yang lihat karena dua anak saya berantem disana,” imbuh Syafii.
Saat itu, menurut cerita tetangga Syafii, Triono dalam kondisi mabuk. Ia tersinggung karena diteriaki. Perkelahian pun terjadi. Pasangan adik kakak berhasil mendaratkan bogem mentah ke wajah Triono.
Karena tak terima, Triono bersama 5 temannya lantas mendatangi rumah DL dan RL. Disana, mereka saling menerima penjelasan satu sama lain. Bahkan, teman Triono bernama AG mengakui jika temannya salah karena di gang sempit mengebut dalam kondisi mabuk.
“Didepan sini salam-salaman sudah. Tapi ternyata anak saya dipanggil oleh keluarga Triono ke Polsek Karangpilang dengan alasan mediasi pada Senin, 19 Desember 2022 sekitar jam 18.00 WIB,” imbuh Syafii.
Syafii menyayangkan, anaknya tak pernah pulang dari kantor Polsek Karangpilang semenjak pergi pada Senin, 19 Desember 2022. Ia pun tak menerima surat apapun. Sampai hari ini, Kamis, 22 Desember 2022 pihak keluarga baru menerima surat penangkapan dari Polsek Karangpilang terhadap keduanya kakak beradik ini.
Beritajatim.com lantas melakukan wawancara kepada DL dan RL di Polsek Karangpilang. Adik kakak dengan wajah lusuh dan stress, keduanya menceritakan jika mereka emosi karena kedua orang tuanya terganggu. Apalagi, ayah yang mereka cintai kaget sampai bangun.
“Saya emosi, karena pas diomongin kakak saya (RL) jangan ngebut-ngebut malah orang itu mau mukulkan helm ke kakak saya. Jadi saya sebagai adik yang mukul pertama ke Triono,” tegas DL dengan setengah menangis.
RL lantas berbicara, ia memang datang berdua bersama adiknya atas undangan dari keluarga korban untuk mediasi. Namun, saat mediasi, seseorang bernama Bidex memaksa RL dan DL mengakui jika menganiaya Triono dengan senjata tajam karena ada luka sobek di pelipis.
“Itu luka karena saat berantem dia jatuh mas. Tapi cerita saya ga dipercaya sama mas Bidex itu saat mediasi. Didengar saja endak. Padahal saya ga bawa apa-apa murni berantem,” tegas DL.
Dari rekaman CCTV yang diterima beritajatim.com, memang tampak DL dan RL menghampiri Triono di ujung gang dengan hanya membawa sebungkus rokok. Namun, rekaman CCTV tersebut tidak utuh dan terpotong karena menurut warga, kamera CCTV dalam kondisi rusak.
Namun, secara jantan, RL dan DL mengakui, jika mereka berdua salah karena emosi. Namun, emosi mereka berdasarkan kepada keinginan membela ayah ibunya.
Sementara itu, Kapolsek Karangpilang, Kompol Risky ketika dikonfirmasi beritajatim mengatakan jika langsung wawancara ke Kanit Reskrim Polsek Karangpilang, Iptu Gogot.
Ditemui beritajatim, Gogot menjelaskan, jika polisi sudah melakukan upaya mediasi karena Triono juga dianggap salah karena mengemudikan kendaraan dengan kondisi mabuk.
Namun, korban bersikukuh melanjutkan proses hukum. Polisi pun membuatkan surat laporan pada Senin, 19 Desember 2022 malam. Dengan nomor LP-B/67/XII/2022/SPKT/Polsek Karangpilang/Restabes sby/Polda Jatim.
“Lalu tanggal Selasa, 20 Desember 2022 sudah kami tetapkan tersangka dengan alat bukti visum. Dan kami menyurati keluarga Rabu, 21 Desember 2022 dan baru diterima hari ini, Kamis, 22 Desember 2022,” tegas Gogot.
Namun, saat ini pihak kepolisian telah mengajukan DL ke Balai Pemasyarakatan karena usia DL yang masih anak-anak.
“Insyaallah besok Jumat kami Diversi (mediasi) sesuai arahan dari Bapas dan akan kami libatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) untuk anak yang dibawah umur,” tegas Gogot. (ang/ted)
No comments: