TRIBUNJATIM.COM - Seekor kuda nil di sebuah danau yang tengah berendam nekat menelan seorang balita.
Bocah berusia 2 tahun di Uganda, nyaris menjadi santapan seekor kuda nil.
Balita itu berakhir selamat, meskipun mendapat perawatan khusus
Kuda nil yang dikenal bertubuh besar itu memang punya rahang yang sangat luas dan gigi yang tumpul namun kuat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan seperti dikutip dari New York Post, setidaknya kuda nil memakan 500 orang per tahun di Afrika.
Aksi kuda nil satu ini tentu membuat panik para warga.
Akhirnya warga memiliki cara khusus agar kuda nil itu mengembalikan si bocah dua tahun.
Kejadian menegangkan itu terjadi di Uganda, di tepi danau di kota Katwe Kabatoro pada hari Minggu, (18/12/2022).
Seperti dikutip Tribun Jatim dari New York Post, kuda nil itu awalnya berada tenang di dalam danau.
Melihat ada anak bayi yang memiliki kepala botak, si kuda nil bergerak kemudian kuda nil melahap tubuh balita.
Saat itu, kuda nil yang kelaparan itu menangkapnya dengan rahang besarnya lalu menelannya.
Sebelum binatang buas itu menelannya, seorang saksi, yaitu Chrispas Bagonza yang melihat kejadian tersebut.
Para warga pun memutar otak agar si kuda nil mengeluarkan kembali sang balita dari mulut.
Mereka mencoba cara khusus seperti langsung lemparkan batu ke kuda nil itu.
Hal ini menyebabkan kuda nil tersebut terganggu.
Seolah tahu bahwa yang dirasakan para warga yang takut kepanikan, kuda nil tersebut memilih memuntahkan sang anak.
Kuda nil muntahkan balita itu.
Balita tersebut lantas langsung dilarikan ke rumah sakit di Kota terdekat Bwera, Kongo, untuk mendapatkan perawatan.
Kuda nil itu pun diketahui kembali masuk ke danau.
Nasib sang anakpun bisa diselamatkan meskipun mengalami trauma hingga beberapa bagian luka di tubuhnya.
"(Bagonza) melempari kuda nil itu dengan batu dan menakutinya. Hal ini menyebabkan hewan itu melepaskan korban dari mulutnya," kata Polisi Uganda.
“Butuh keberanian seorang Chrispas Bagonza, yang berada di dekatnya, untuk menyelamatkan korban.”
Kuda nil diperkirakan membunuh setidaknya 500 orang per tahun di Afrika.
Hewan tersebut dapat mengunyah korbannya dengan gading yang bisa tumbuh hingga satu kaki panjangnya.
Hewan buas lain yang tak kalah mengerikan saat menelan hidup-hidup manusia adalah ular piton.
Beberapa waktu lalu, viral penemuan ular piton yang menelan seorang warga.
Kabar tersebut viral di media sosial hingga, Senin (24/10/2022) pagi.
Ditemukannya bentuk ular piton yang mencurigakan di Desa Terjun Gajah, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi membuat warga curiga.
Ukuran perut ular piton yang tidak biasa itu membuat warga mencurigai sang ular memakan manusia.
Setelah dibunuh, ternyata memang benar ular piton tersebut menelan mentah-mentah seorang warga.
Wanita yang tewas ditelah ular piton itu diketahui merupakan seorang penyadap karet bernama Zahra.
Dia merupakan warga RT 04, Dusun Betara 8, Desa Terjun Gajah, Tanjung Jabung Barat.
Sebelum ditemukan di dalam perut ular piton, Zahra dicari keluarga dan warga setempat.
Sebab, sebelumnya dia pergi ke kebun karet dan tak kunjung kembali ke rumah seperti biasanya.
Keluarga yang bertanya-tanya mulai mencari dimana ibu Zahra berada.
Setelah dilakukan pencarian, warga melihat ada ular piton ukuran besar dengan perut sedang buncit.
Warga yang curiga melihat kondisi ular tersebut akhirnya mencoba menangkapnya.
Diungkapkan Kepala Desa Terjun Gajah, Anto, sejak Zahra tak pulang, warga melakukan pencarian ke sejumlah tempat termasuk kebun.
"Kami sudah lakukan pencarian sejak tadi malam. Kami lanjutkan lagi pencarian tadi siang," ungkap Anto, Senin (24/10/2022).
Setelah dibunuh dan dibuka perutnya, jenazah ibu Zahra akhirnya ditemukan.
Selanjutnya, ujar dia, ada yang menemukan ular piton yang besar di kebun.
"Dari situlah kita curiga ular tersebut memakan ibu Zahra," jelasnya.
Setelah dilakukan pengecekan dan memotong ular piton, ditemukan Zahra berada di dalam perut ular.
Jenazah korban dikeluarkan dari dalam perut ular itu, kemudian dibawa ke rumah duka.
Sementara itu dari dokumentasi yang Tribunjambi dapatkan, panjang ular piton ini lebih dari empat meter.
Warga setempat yang membantu mengevakuasi jasad Zahra tampak juga bergidik melihat keganasan ular tersebut.
Tetapi apa sebenarnya yang menyebabkan ular piton sampai-sampai bisa menelan manusia hidup-hidup?
Menyangkut peristiwa tersebut, Anita dari Komunitas Ralu Jambee menjelaskan fenomena ular piton memangsa manusia. Bagi Anita, hal itu bisa jadi karena makanan ular di ekosistem mulai berkurang.
Sebab, hewan macam babi hutan, santapan piton, kerap diburu oleh manusia.
"Terlebih untuk ular yang memiliki ukuran di atas lima meter, biasanya cenderung akan berusaha memangsa sesuatu yang dinilai sepadan, seperti babi hutan, dan hewan ternak, hingga manusia," kata Anita, menukil Tribun Jambi.
"Intinya, untuk saat ini mangsa satwa yang berukuran besar sudah mulai berkurang."
"Sehingga secara logika, tidak mungkin satwa berukuran besar bisa kenyang dengan memakan tikus kecil," imbuhnya.
Ular Piton memang memiliki kebiasaan memangsa yang berbeda dengan kebanyakan ular.
Tidak seperti kobra yang punya bisa, Ular Piton tidak berbisa.
Ular piton adalah jenis ular yang tidak berbisa.
Namun tetap saja mematikan karena dia bisa melilit dan menelan mangsanya.
Ular piton sengaja melilitkan tubuhnya agar mangsa tidak bisa bernapas.
Saat mangsa lemas, ular piton melahap dengan rahangnya yang bisa terbuka melebihi diameter tubuhnya.
Tubuh ular piton dewasa cukup besar, rahangnya juga fleksibel.
Hal itu memungkinkannya melahap mangsa ukuran besar, termasuk manusia.
SPREI KINTAKUN |
No comments: